Ramadhan datang dengan penuh makna. Namun, banyak di antara kita yang masih terlena. Ramadhan datang membawa misi, yaitu mendidik (tarbiyah) sekaligus menggembleng orang-orang yang beriman.
Dengan datangnya bulan Ramadhan, umat Islam di tarbiyah untuk patuh kepada perintah Allah SWT. Dan inilah poin terpenting, karena kepatuhan kepada Allah SWT merupakan esensi Islam.
Islam didefinisikan sebagai bentuk ketundukan, keberserahan total kepada Allah SWT serta kepatuhan mutlak terhadap seluruh yang dibawa Nabi Muhammad SAW (QS Al Ahzab: 36).
Instrumen terpenting untuk mampu berserah kepada Allah SWT, pengenalan dan keakraban (ma’rifah) hamba kepada Allah SWT. Inilah yang mampu digapai para sahabat.
Ramadan juga sebagai momentum latihan pengendalian syahwat. Ketika berpuasa tentu banyak hal yang harus ditahan sampai batas waktu yang ditentukan.
Mulai dari makan, minum, syahwat, sampai hal-hal yang menjadi kesenangan jiwa dan nafsu, semua itu ditinggalkan karena mementingkan cinta dan keridaan Allah SWT.
Dengan pengendalian syahwat inilah, kemudian mencetak manusia yang memiliki mental juang yang prima, siap mengemban amanah dan tanggung jawab yang dibebankan kepada dirinya.
Pada Ramadan inilah seorang mukmin mengemban dua nilai utama sekaligus, yaitu jihad di siang hari berpuasa dan jihad di malam hari dengan qiyam.
Saat keduanya ditunaikan dengan istiqomah dan penuh kesabaran, maka puasa dan qiyam akan membuahkan syafaat Allah SWT pada hari kiamat.
Cecep Y Pramana | Twitter/IG/LINE: @CepPangeran | LinkedIn: Cepy Pramana | Google+: CecepYPramana | Email: pangeranpram@gmail.com
.