Dia (Ibrahim) berkata, “Tidak ada orang yang berputus asa dari rahmat Tuhannya, kecuali orang-orang yang sesat”. (QS Al Hijr: 56)
Di dalam hidup, kita harus selalu optimis, sebab dengan optimis hidup ini akan menjadi indah. Optimis artinya berusaha semaksimal mungkin dalam mencapai target atau standar yang ideal.
Bukan berarti nantinya kita dikatakan idealis. Memang tidak ada manusia yang sempurna. Dan kenyataannya memang tidak semua bisa sesuai dengan harapan yang ingin kita capai.
Tapi, sejauh mana dan sekeras apa kita berusaha mencapainya. Adanya visi misi yang jelas dan ideal, bisa menjadi tolak ukur sekaligus memperjelas arah tujuan kita, dan kita hidup tidak sekedar mengalir begitu saja.
Dengan adanya standar kemampuan, kita dapat mengetahui posisi kita di mana dalam standar tersebut dan nantinya bisa terpacu untuk lebih baik lagi.
Untuk itu kita janganlah menjadi pribadi yang under ultimate, melemahkan potensi diri dan merasa cukup “biasa saja”. Lalu, pertanyaan selanjutnya, apakah kita tidak ingin menjadi generasi unggulan.
Atau, apakah kita hanya cukup mengatakan, “Ah, tidak usah ikut-ikutan mengaji, hijrah, yang pentingkan shalat, puasa, sudah cukup”.
Atau, “Ah, tidak usah ikut-ikutan dakwah, karena sudah banyak dai, ustadz, yang penting ikut tarbiyah, sudah cukup, dan sebagainya.
Yang perlu diketahui, bahwa seberapa pun kemampuan kita, tetap harus diperjuangkan. Sebagaimana yang kita ketahui, bahwa di dunia ini tidak ada yang tidak mungkin. Semuanya mungkin saja terjadi. Tergantung bagaimana kerja keras kita dalam melakukannya.
Janganlah menjadi manusia yang berputus asa, karena hal itu hanya akan melemahkan kekuatan dan motivasi dalam diri kita.
Bersikaplah selalu optimis dalam menjalani hidup, karena suatu saat kita akan menemukan titik kordinat yang sebelumnya tak terpikirkan oleh kita.
Cecep Y Pramana | Twitter/IG/LINE: @CepPangeran | LinkedIn: Cepy Pramana | Google+: CecepYPramana | Email: pangeranpram@gmail.com
.