Oleh: Cecep Y Pramana
Terkadang, seorang suami suka berujar dengan entengnya (walaupun tidak semuanya loch), “Cinta itu datang, ya harus ditumbuhkan. Cinta itu jangan dibunuh”.
Apakah cinta yang muncul di hati seorang pria yang telah beristri (berumah tangga) dengan wanita lain atau sebaliknya cinta yang muncul di hati seorang wanita yang telah bersuami dengan pria lain harus ditumbuhkan?
Pertanyaannya, mengapa harus dihadirkan dan ditumbuhkan? Mestinya, cinta yang seperti itu harusnya dihindari bahkan ‘dimusnahkan’ dengan segala cara, karena kehadirannya hanyalah sebagai “Setan Penggoda” bagi rumah tangganya. Orang-orang mengatakan itulah yang namanya syetan bernama S-e-l-i-n-g-k-u-h.
Perselingkuhan memang terasa sangat menyakitkan bagi pasangan masing-masing. Namun bila hal itu terlanjur terjadi, dan pasangan telah menyesalinya. Maka, bukalah pintu maaf dengan persyaratan atau janji, jika terulangi lagi maka ada konsekuensi yang harus ditanggungnya.
“Ego” setiap pasangan suami istri, harus dinomorduakan karena anak sangat menderita bila orang tuanya berpisah atau bercerai. Tiap pasangan suami istri harus selalu menghindari jalan-jalan yang menjerumuskannya pada perselingkuhan, yang dapat mengakibatkan perceraian.
Bila masih menganggap “Selingkuh itu Nikmat”, maka disini harus ditegaskan, bahwa hal itu adalah “NIKMAT MEMBAWA SENGSARA”. Karena syetan bernama S-e-l-i-n-g-k-u-h ini sedang bekerja menggerogoti mahligai rumah tangga yang dibangun oleh setiap pasangan. Dan Allah SWT sangatlah melaknat hal itu.
Masalah-masalah di atas hanyalah contoh kecil dari sekian banyaknya masalah dalam kehidupan berumah tangga yang akan kita hadapi dan jalani. Namun, apapun masalah yang datang menghampiri mahligai rumah tangga, pastinya ada sekian banyak solusi untuk menghindarinya.
Salah satu solusi yang paling baik diantara sekian solusi lainnya adalah masalah KOMUNIKASI ANTAR PASANGAN. Sudahkah setiap kita yang sudah berkeluarga menjalani komunikasi yang baik dan erat dengan pasangan? Pastinya hanya pasangan itu yang mengetahui apa yang diinginkan dalam mahligai rumah tangganya.
Twitter/IG/LINE: @CepPangeran | LinkedIn: Cepy Pramana | Google+: CecepYPramana | Email: pangeranpram@gmail.com
Saya senang baca tulisan Akang.
Sangat bermanfaat
terima kasih ustadz Musodiq sudah bersedia mampir di web saya dan ikut kasih kesannya