Dalam menjalani kehidupan yang baik, diperlukan istiqomah. Istiqomah merupakan instruksi dari Allah SWT. Panggilan Allah SWT dalam menunaikan shalat juga merupakan bentuk istiqomah yang harus dilakukan hambaNya.
Saat salah seorang sahabat bertanya kepada Rasulullah SAW terkait rambutnya yang beruban padahal belum terlalu tua. “Wahai Rasulullah, kami melihat Anda sesungguhnya telah beruban!” Rasulullah SAW bersabda: “Surah Hud dan beberapa surah sebangsanya telah menyebabkan aku beruban”.
Bahwasanya uban yang tumbuh di rambut Rasulullah SAW karena beliau bertahan dalam istiqomah di jalan yang benar. Istiqomah merupakan instruksi dari Allah SWT yang tidak ada instruksi lebih mulia selain dari Allah.
Instruksi itu berulang-ulang setiap harinya sebanyak 17 kali dalam bentuk instruksi untuk mendirikan shalat lima waktu. Kebutuhan terhadap istiqomah ini sebagaimana kita butuh untuk bisa hidup terus menerus.
Lalu, apa yang menjadi kiat agar istiqomah terus berjalan. Pertama, berkomitmen berafiliasi dengan Islam semata-mata karena Allah SWT dan bukan karena manusia. Kedua, komitmen yang didasari bukan karena kepentingan sesaat, melainkan karena Allah SWT. Komitmen karena iman, maka akan abadi.
Ketiga, jangan berafiliasi dengan Islam karena tempat dan waktu. Misalnya, saat di masjid rajin beribadah, namun di luar masjid maksiat jalan terus. Karena itu, beriman tidak karena tempatnya, tetapi totalitas karena keimanan.
Keempat, komitmen pada prinsip hidup yaitu, “Tidak ada Tuhan selain Allah”. Dalam kondisi apapun dan saat di mana pun haruslah tetap dalam keimanan. Kelima, bersungguh-sungguh menciptakan husnul khatimah, yaitu dengan cara terus menerus berbuat kebaikan di muka bumi ini, bukan keburukan. Wallahua’lam
Cecep Y Pramana | Twitter/IG/LINE: @CepPangeran | LinkedIn: Cepy Pramana | Google+: CecepYPramana | Email: pangeranpram@gmail.com