Oleh: Cecep Y Pramana
“..dan ingatlah akan nikmat Allah kepadamu ketika kamu dahulu (masa Jahiliyah) bermusuh-musuhan, maka Allah mempersatukan hatimu, lalu menjadilah kamu karena nikmat Allah, orang-orang yang bersaudara; dan kamu telah berada di tepi jurang neraka, lalu Allah menyelamatkan kamu dari padanya..”. (QS Ali Imran: 103)
Subhanallah. Dua kenikmatan yang begitu dahsyat dan besar sekali, begitu menentukan bagaimana kita harus berpegang teguh kepada Alquran. Tidak bisa kita sendiri-sendiri, kita harus senantiasa berpegang dengan Alquran, dengan Islam, kemudian dengan berjamaah di jalan Allah SWT.
Caranya sekali lagi, mengingat kenikmatan Allah. Dua kenikmatan yang begitu besar, yang digarisbawahi pada ayat diatas, yang pertama adalah ketika kalian bermusuhan, tanpa bimbingan dan petunjuk Allah SWT, kalian pasti bermusuhan.
Keliatannya saja kita bersatu, tetapi sesungguhnya kita bercerai berai. Semoga Allah SWT selalu melindungi kita semua. Dan yang bisa mengikat hati-hati kita juga adalah hanya Allah SWT. “Fa allafa baina qulubikum fa asbahtum bini’matihii ikhwaanaa, lalu kalian menjadi bersaudara satu sama lainnya.
Yang menyatukan adalah bukan kepentingan-kepentingan selain Allah SWT, tetapi Allah SWT. Oleh karena itu dalam setiap gerak langkah dakwah kita, selalu kita menjaga bahwa Allah adalah puncak dan akhir dari tujuan kita.
Saudaraku ingatlah selalu, ‘fa allafa baina qulubikum fa asbahtum bini’matihii ikhwaanaa’. Dan ketika kalian dulu hampir saja terjerembab, karena kalian sudah berada di tepi jurang itu, maka Allah SWT yang menyelamatkan kalian (kita semua). Semoga Allah selalu dan senantiasa menjaga keikhlas dan kemurnian dakwah Islam yang diemban ini. Aamiin.
Twitter/IG/LINE: @CepPangeran | LinkedIn: Cepy Pramana | Google+: CecepYPramana | Email: pangeranpram@gmail.com
.