RUMAH PENA MOTIVASI

Istighfar Pembuka Jalan Rizki, Kegembiraan dan Kelapangan

Cecep Y Pramana

Istighfar atau memohon ampunan mudah dilakukan. Ia tidak butuh tenaga ekstra, bahkan waktu yang khusus. Ia juga bisa dilakukan dimana saja, di rumah, di pasar, di kantor, dalam perjalanan, juga di masjid. Saat berbaring, duduk dan mengendara motor atau mobil.

Tetapi faktanya, kita sering kali alpa bahkan lupa. Padahal, dengan istighfar yang tulus ikhlas, dosa kita akan diampuni dan juga mengundang selaksa faedah lainnya. Karena itu, mari kita perbanyak istighfar.

Setiap manusia pasti punya dosa, karena tak seorang pun yang luput dari kesalahan. Besar atau kecil, Sengaja atau pun tidak disengaja. Sebab, fitrah manusia adalah tempat salah dan lupa.

Kecuali Nabi Muhammad SAW yang dosanya telah diampuni dan dijamin surga oleh Allah SWT. “Maka ucapkanlah tasbih dengan memuji Tuhanmu dan mintalah ampun kepada-Nya, sesungguhnya Dia amat menerima taubat“. (QS An-Nasr: 3)

Hal itu tidak lain karena Allah SWT telah memberikan dua potensi dasar kepada manusia, yaitu fujur (negatif) dan taqwa (positif). Hidup adalah ujian yang telah di desain sedemikian rupa, untuk mengetahui siapakah diantara hamba-Nya yang lolos ujian.

Namun, bukan alasan bagi kita untuk menumpuk dosa, lalu mengulur taubat dengan alasan karena Allah Maha Penerima tobat. Jangan berfikir karena mumpung masih hidup, masih muda, masih berlimpah harta, masih banyak waktu, lalu kita asyik memperbanyak dosa dan lupa taubat. Tak seorang pun tahu kapan usia kita berakhir.

Bisa jadi detik ini, hari ini atau lusa. Bisa bulan depan, tahun depan. Ia tak mengenal usia, waktu dan tempat. Jika ajal sudah keluar dari raga kita, maka pintu taubat telah ditutup rapat. Penyesalan pun terlambat, yang ada hanya derita sepanjang masa di akhirat. Naudzubillah.

“Barangsiapa yang senantiasa beristighfar, maka Allah akan memberikan kegembiraan dari setiap kesedihannya, dan kelapangan bagi setiap kesempitannya, dan memberinya rizki dari arah yang tiada disangka-sangka”. (HR Abu Daud, Ibnu Majah dan Ahmad)

.
.
Twitter/IG/LINE: @CepPangeran | LinkedIn: Cecep Y Pramana | Google+: CecepYPramana | Email: cepypram@yahoo.com

0Shares

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *