Cecep Y Pramana
Pada pagi hari ini, Jumat tanggal 31 Juli 2020, semua umat Islam berkumpul di lapangan, Masjid, dan lainnya untuk melaksanakan shalat Idul Adha. Kesempatan, kemampuan, keinginan tulus menjadi modal kita untuk dapat berpartisipasi pada pelaksanaan ibadah ini.
Ini semua adalah limpahan karunia Allah SWT yang harus senantiasa kita syukuri. Juga kepada kekasih Allah SWT, Nabi Muhammad SAW pemimpin segenap rasul dan nabi, teladan sejati umat Islam yang dengan sunnahnya telah menuntun umatnya ke arah khairu ummah (sebaik-baiknya umat).
Ketulusan dalam berqurban telah dicontohkan oleh Nabi Ibrahim As ketika diperintahkan untuk mengorbankan putra tersayangnya, Ismail As. Pelaksanaan perintah tersebut sesuatu yang sangat berat secara psikologis, tetapi perasaan itu terkalahkan oleh ketundukan dan ketulusan menjalankan perintah Allah SWT.
Sikap Nabi Ibrahim As tersebut mengisyaratkan sebuah pesan penting bahwa kecintaan kepada Allah SWT mengatasi kecintaan kepada yang lain, sehingga mensyaratkan kesediaan mengorbankan sesuatu yang sangat dicintai demi menggapai cinta yang lebih tinggi, mahabbatullah.
Banyak hikmah yang tersirat dari peristiwa kurban Nabi Ibrahim As: salah satunya adalah tanggung jawab sebagai pondasi aktivitas. Nabi Ibrahim As mencontohkan tingginya rasa tanggung jawab itu dalam menunaikan tugasnya.
Ia berupaya mengabaikan egoisme individunya dan istiqamah terhadap amanah yang diembannya. Ia juga gigih menjalankan perintah Allah, kendati tidak sejalan dengan harapannya.
Ketika rasa tanggung jawab ini tertancap kokoh dalam sanubari dan terpatri dalam segenap dimensi keseharian, maka profesionalisme akan terbangun secara konstruktif. Dimensi konkret dari tanggung jawab ini adalah senantiasa memberikan yang terbaik berdasarkan kapasitas dan kapabilitas masing-masing.
Seseorang yang selalu optimis, pasti akan menjadi pribadi tangguh. Ia akan siap menghadapi kondisi baik dan buruk. Kalau kondisi baik yang diperoleh, segera ia bersyukur; tetapi jika kondisi buruk yang dijumpai, maka ia sikapi dengan bersabar. Tidak ada keluh kesah yang terlontar dari lisannya.
Mari kita memohon ampunan atas dosa dan kesalahan kita, serta menerima segala amal kebajikan kita. Semoga Allah SWT senantiasa menunjuki kita jalan yang lurus dan menghindarkan kita dari kesesatan.
Ya Allah, jadikanlah Idul Adha ini sebagai titik tolak semangat berqurban kami dan semangat pengabdian kami kepada negara ini. Ya Allah, limpahkanlah kedamaian dan ketenteraman bagi bangsa ini. Berkahkanlah rezeki yang Engkau senantiasa limpahkan kepada kami. Aamiin Yaa Rabbal ‘Alamiin.
.