RUMAH PENA MOTIVASI

Telah Datang Pertolongan Allah dan Kemenangan

Cecep Y Pramana

Di dalam Alquran surat An Nasr ayat 1, Allah SWT berfirman, “Apabila telah datang pertolongan Allah dan kemenangan”. Yang didahulukan di ayat ini adalah nasrullah atau pertolongan Allah SWT lalu kemenangan. Kemenangan yang sesungguhnya adalah kemenangan yang gemilang.

Untuk menggapai kemenangan yang gemilang itu adalah syarat-syaratnya yang dipenuhi dikarenakan adanya pertolongan Allah. Lalu kenapa kemenangan diistilahkan dengan Al Fath?

Karena kita hanya membuka saja, sehingga kita punya akses untuk masuk suatu negeri. Bukan untuk menjajah. Kalau penjajah, cara itu masuknya itu dengan memaksa, merusak, menghancurkan bahkan mengekspoitasi.

Kalau Fatahu (kemenangan), hanya membuka akses dan tidak menjadi penjajah. Ketika Nabi SAW membuka kota Mekkah, apakah Nabi tinggal di Makkah? Tidak, setelah Fathu Makkah, Nabi SAW tinggalnya di Madinah.

Dibebaskannya kota Mekkah itu terjadinya di bulan Ramadhan. Kemenangan yang happy ending. Fathu Mekkah terjadi di tahun 8H. Penaklukan Kota Mekkah (Fathu Mekkah) itu jauh-jauh hari direncanakan, dan bukan dalam rangka Nabi SAW iseng-iseng saja.

Persiapan yang dilakukan Nabi SAW itu dua tahun sebelum Fathu Mekkah. Sudah ada peristiwa Baitul Ridwan di tahun ke 6 H, dan Nabi SAW sudah mencium ‘gelagat’ bahwa mekkah akan kembali ke pangkuan kaum muslimin.

Lalu tiba-tiba sudah ada kesempatan dari Allah SWT untuk merebut kota Mekkah, maka Nabi SAW mengumpulkan pasukan yang sudah terlatih sebanyak 10 ribu. Orang-orang yang sudah dibina dan sudah terlatih.

Orang-orang yang melanggar perjanjian Hudaibiyah akan menannggung akibatnya. Nabi SAW punya izzah (harga diri), berani mengancam. Nabi SAW kumpulkan 10 ribu pasuikan tanpa memberitahu mau kemana pasukan ini dibawa.

Ini strategi Rasulullah SAW. Tujuannya karena ingin meraih kemenangan itu dengan happy ending, karena ingin meraih kemenangan tanpa tumpah darah. Nabi SAW akan ‘menyergap’ kota Mekkah dengan dadakan, sehingga penduduk kota Mekkah tidak dapat dan sanggup menghadapi pasukan Nabi SAW.

Hanya beberapa orang saja yang mengetahui rencana ini. Sahabat Hatib sempat mau membocorkan, lalu Allah SAW memberitahu Nabi SAW, sehingga tidak jadi bocor.

Nabi SAW lalu mengalihkan isu ketika ada yang sudah menebak akan ada penyerangan ke Mekkah ini. Sahabat Khalid bin Walid ditugaskan Nabi SAW menuju ke tempat yang jauh ke bukan kota Mekkah. Inilah cara Nabi SAW mengalihkan isu.

Sehingga orang-orang Quraisy berpikir bukan ke kota Mekkah. Padahal Khalid bin Walid pergi berputar dan datang ke Kota Mekkah dari arah yang berbeda. Nabi SAW mengatur strategi lainnya lagi, supaya benar-benar tidak ada perlawanan saat Nabi SAW nanti masuk kota Mekkah.

Paman nabi, Abbas bin Abdul Muthollib, diminta untuk mencari tahu siapa pimpinan tertinggi saat itu di Mekkah, yang ternyata Abu Sufyan. Untuk shock terapi, Abu Sufyan dicari-cari dan ditemukan ternyata kepergok sedang mengintip ingin mencari tahu berapa banyak pasukan Nabi SAW.

Lalu dibawalah Abu Sufyan kehadapan Nabi SAW, lalu diberikan shock terapy, dengan ditunjukkan banyaknya pasukan Islam, lalu dia disuruh masuk Islam. Dikatakan bahwa pasukan Islam banyak sekali, kamu gak akan sanggup melawannya.

Maka, Abu Sufyan melihat pasukan-pasukan yang banyak lewat. Ini hanyalah strategi, agar tidak ada perlawanan. Lalu Abu Sufyan bertemu dengan pasukannya, dia menyuruh pasukannya untuk masuk Islam.

Sahabat menyampaikan kepada Rasulullah SAW. Ya Rasululullah, mungkin orang ini gila pujian, gila jabatan. Nabi pun mengerti. Lalu Nabi katakan, “siapa yang masuk rumah Abu Sufyan maka ia aman”.

Abu Sufyan pun tersanjung, sehingga Abu Sufyan masuk Islam. Dengan cara-cara inilah, masuklah umat Islam ke Mekkah denga aman, sesuai dengan harapan Nabi SAW. Semoga umat Islam semakin solid dan mendapatkan kemenangan yang hakiki dari Allah SWT. Aamiin.

.

0Shares

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *