Cecep Y Pramana
Berdoa atau meminta kepada Allah SWT bisa mendatangkan rahmat dan kasih sayangNya. Meminta dengan penuh ketundukan akan semakin mengundang gelombang rahmatNya.
Rahmat Allah SWT datang lebih cepat dan berlipat melebihi upaya seorang hamba dalam bermunajat dan mendekat diri kepadaNya. Allah SWT tempat seorang hamba untuk memohon dan bersimpuh.
Semakin intens kita meminta kepadaNya, semakin dekat respon dan rahmat Allah SWT kepadanya. Namun, tidak demikian dengan manusia umumnya, semakin ia diminta, rasa risih dan penolakan akan muncul darinya.
Kegiatan berdoa menyimpan sejumlah makna dan rahasia. Ia merupakan sarana tempaan bagi seorang muslim agar memiliki kerendahan hati, tercegah dari sifat sombong dan terus merasakan keagungan Rabbnya Yang Maha Besar.
Doa memiliki posisi penting bagi seorang hamba dalam menjalani peran dan tugas penghambaannya kepada Allah SWT di muka bumi. Jalan panjang dalam menapaki peran dan tugasnya itu tidak sepi dari rintangan dan godaan.
Beragam rintangan yang bisa membuatnya mundur dan beragam godaan yang mampu membuatnya tergelincir menjadi sebuah kemestian yang datang dari luar maupun dari dalam dirinya.
Di hadapan rintangan dan godaan itu, seorang Muslim membutuhkan taufiq dan pertolongan Allah SWT. Dengan begitu, doa menjadi energi sekaligus sumber hadirnya pertolongan Allah SWT bagi peran dasar seorang hamba.
Maka, doa juga dikenal sebagai ruhnya ibadah. Selain itu, doa mampu menjadikan seorang mukmin lebih berdaya. Doa bukanlah bentuk ketidakberdayan seseorang, justru ia bisa menjadi senjata.
Sabda Rasululllah SAW berbunyi: “Doa itu senjata mukmin, tiang agama dan cahaya langit dan bumi”. (HR. Al-Hakim dari Ali bin Abi Thalib). Dengan senjata doa, seorang Muslim membangun perisai diri dari segenap musibah.
Subhanallah, kekuatan berlapis telah Allah SWT siapkan dalam sebuah kegiatan ibadah yang cukup sederhana, namun mampu melahirkan energi bagi ibadah-ibadah lainnya. Berdoalah yang terbaik kepada Allah SWT di hari-hari akhir Ramadhan ini.
.