Cecep Asmadiredja
Salah satu keutamaan bulan Ramadhan adalah nilai pahala yang terkandung di dalamnya. Jika setiap amal ibadah di luar Ramadhan diganjar satu pahala, maka ibadah di dalam Ramadhan Allah SWT membalas satu ibadah hamba-Nya dengan 70 kali lipat amal ibadah.
Diriwayatkan Imam Ibnu Khuzaimah bahwa Rasulullah SAW bersabda, “Siapa saja yang mendekatkan diri kepada Allah dengan perbuatan baik pada bulan Ramadhan, (ia diganjar pahala) sama seperti menunaikan suatu kewajiban pada bulan yang lain. Siapa saja yang menunaikan kewajiban di bulan Ramadlan, maka ia diganjar pahala sama dengan orang yang mengerjakannya 70 kali kewajiban tersebut di bulan yang lain”.
Rasulullah SAW juga bersabda, “Segala amal kebajikan anak Adam dilipatgandakan pahalanya dengan 10 hingga 700 kali lipat. Allah berfirman: ‘kecuali puasa, puasa itu untukKu dan Aku (sendiri) yang akan memberikan pahala kepadanya. Dia telah meninggalkan syahwat dan makan minum lantaran Aku”. (HR Muslim).
Hal ini merupakan berita gembira bagi orang-orang beriman yang pastinya membutuhkan pahala sebagai bekal menghadap Allah SWT di akhirat kelak. Semakin rutin melakukan amal kebaikan, maka nilai pahala yang terkumpul semakin berlimpah.
Karena itu, orang-orang yang beriman sangat memahami hal ini dan ia tidak akan melewatkan sedetikpun waktu yang dilaluinya pada bulan Ramadhan. Selalu termotivasi mengisi Ramadhan dengan kegiatan keimanan kepada Allah SWT, mulai shalat fardhu yang lima waktu, shalat sunnah, membaca Alquran, tadabbur Alquran, serta amal kebaikan lainnya.
Jika setiap kegiatan, sesederhana apapun lalu diniatkan semuanya karena ketundukan kepada Allah SWT, maka Ramadhan telah berhasil membentuk diri ini menjadi hamba yang kaya raya, karena pahala yang berlimpah ruah yang kita dapatkan, sekaligus memudahkan kita meraih SurgaNya.
Mereka yang memahami keistimewaan Ramadhan ini tidak akan pernah punya alasan mengabaikan tiap detiknya di dalam Ramadhan. Maka Ramadhan ini harus menjadi momentum perubahan dalam diri setiap insan yang beriman. Kita semua merindukan seorang pemimpin yang melayani masyarakat dan bertanggung jawab kepada Allah SWT.
Setiap orang yang beriman punya peluang sama untuk menanam pahala kebaikan sebanyak mungkin di Ramadhan ini. Selain tentunya mengevaluasi diri terhadap kekurangan diri.
Jika usia kita sudah mencapai 30, 40, 50 atau 60 tahun, artinya kita harus mengevaluasi berapa puluh tahun usia itu kita gunakan untuk hal-hal kebaikan.
Anugerah Ramadhan sangat mahal diberikan Allah SWT kepada orang-orang yang beriman, karena usia umat Nabi Muhammad SAW singkat jika dibandingakan dengan usia umat nabi-nabi sebelumnya.
Di bulan Ramadhan ada malam mulia yang nilai pahalanya sama dengan beribadah selama seribu bulan. Dalam QS Al Qadr ayat 3, Allah SWT berfirman, “Malam kemuliaan itu lebih baik dari seribu bulan”.
Mari tingkatkan semangat dan etos ibadah kita di bulan Ramadhan ini. Tentu saja hanya hamba yang benar-benar memaksimalkan setiap detik waktunya untuk Allah SWT di bulan ini yang akan memenangkannya. Haus, lelah dan dahaga yang kita rasakan di siang hari jangan menjadi alasan ibadah kita tidak maksimal.
Bahkan sebaliknya, harus semakin bersemangat. Semoga manis dan indahnya Ramadhan yang dirasakan Rasulullah SAW dan para sahabatnya, terus berlanjut pada diri kita yang hidup di zaman ini. Pastikan berharganya setiap waktu yang kita lewati di dalam bulan Ramadhan. Aamiin.
.