Cecep Asmadiredja
“Katakanlah, wahai para hambaKu yang melampaui batas terhadap diri-diri mereka sendiri, janganlah kalian putus asa terhadap rahmat dari Allah. Sesungguhnya Allah mengampuni seluruh dosa, sungguh Dialah Dzat Yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang”. (QS Az Zumar: 53).
Kasih seorang ibu mengalahkan amarahnya, bahkan cintanya mengikis kekecewaannya. Sakit dan sedih berganti kebahagiaan, saat sang buah hati telah kembali, bukan hanya raganya, ia kembali dengan hati dan cintanya.
Seorang ibu pasti akan selalu membuka pintu maaf untuk anaknya walaupun si anak telah menyakiti, melukai dan mendurhakainya. Maka ketahuliah, bahwa Allah SWT lebih sayang kepada hambaNya dari pada ibu kepada anak-anakNya.
Pemaafan atas kesalahan hambaNya lebih luas dari pemaafan ibu untuk anak-anaknya. Allah SWT selalu menerima hambaNya yang ingin kembali ke jalanNya, mengampuni dosa orang-orang yang bertaubat kepadaNya.
Dialah Al Ghafuur (Yang Maha Mengampuni dosa) dan Ar Rahiim (Yang Maha Mengasihi hambaNya). Dua sifat Allah SWT ini menanamkan harapan di hati siapa saja yang bergelimang dosa untuk tidak putus asa dari mendapat ampunanNya.
Allah SWT mengampunkan semua dosa, sebesar apapun jika kita mau bertaubat secara jujur kepadaNya. Dan sebaik-baik manusia bukanlah manusia yang bersih dari dosa dan kesalahan.
Manusia diciptakan oleh Allah SWT berbekal nafsu dan syahwat. Disisi lainnya, setan selalu mengajaknya berbuat dosa dengan berbagai tipu daya. Setiap manusia pasti pernah berbuat kesalahan baik dosa kecil maupun besar, kecuali para nabi yang Allah SWT jaga dari kemaksiatan (ma`shum).
Alquran menjelaskan bahwa dosa besar akan diampuni jika pelakunya bertaubat secara jujur (taubat nashuha). Allah SWT mengancam pelaku dosa-dosa besar dengan azab yang menghinakan.
Allah SWT tidak hanya mengampunkan dosa, akan tetapi Allah SWT akan mengganti catatan amal keburukan yang lampau itu dengan catatan kebaikan.
Mari kita semua bertaubat dengan jujur. Mintalah ampunan dengan istighfar yang diringi penyesalan kepada Allah SWT, tanpa melakukannya kembali.
Tinggalkan dosa-dosa lampau, niatkan membuka lembaran hidup yang baru, yang penuh dengan ketaatan. Bersegeralah untuk hijrah secara menyeluruh! Lakukanlah saat ini karena kematian bisa datang kapan saja dan sebentar lagi.
.