RUMAH PENA MOTIVASI

Pernikahan, Ikatan Kuat yang Besar

Cecep Asmadiredja

Dan diantara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah Dia menciptakan untuk kalian istri-istri dari jenis kalian sendiri, supaya kalian cenderung dan merasa tenteram kepadanya, dan dijadikan-Nya diantara kalian rasa kasih dan sayang. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi kaum yang berfikir“. (QS Ar Rum: 21)

Wahai para pemuda, barang siapa diantara kalian yang telah ‘mampu’, maka menikahlah. Sesungguhnya yang demikian itu lebih dapat memelihara pandangan mata dan kemaluan. Dan barang siapa yang belum ‘mampu’ maka hendaklah ia berpuasa, karena itu dapat menekan syahwat“. (HR Bukhari)

Pernikahan merupakan perkara yang agung dan tak diragukan lagi, hal tersebut terjadi akibat ikatan yang suci lagi mulia antara dua jenis manusia.

Pernikahan adalah pembeda antara manusia dan yang dijalani hanya semata mengikuti hawa nafsu dan binatang. Hal tersebut disebabkan pernikahan kesenangan duniawi, sehingga dalam waktu yang bukan hanya sekedar wadah untuk melampiaskan singkat keindahan semu dan palsu itu akan memudar hasrat birahi semata, yang dapat sekejap akan hancur dan akhirnya sirna.

Pernikahan yang sukses adalah pernikahan yang dapat menghadirkan keindahan hidup, merupakan karunia Ilahi yang patut disyukuri karena ketenteraman jiwa dan kebahagiaan hakiki, laksana melalui pernikahan manusia dapat berkembangbiak, hidup di Surga dunia.

Tentunya itu semua dapat menemukan kedamaian, ketenteraman, kebahagiaan, diraih manakala kita mengikuti petunjuk Ilahi dalam serta terjaga kehormatannya.

Namun, yang sungguh sangat disayangkan saat ini adalah banyaknya orang mengeluhkan kegagalan pernikahannya. Pernikahan yang dikhayalkannya sebagai sesuatu yang indah dan diharapkan memberikan kebahagiaan, ternyata malah menyengsarakan.

Menikah adalah salah satu hal yang disyariatkan dalam agama Islam. Adapun tujuan pernikahan antara lain: Pertama, menegakkan sunnah Rasulullah SAW. Kedua, mendapatkan ketenteraman jiwa. Ketiga, menjaga pandangan mata dan menjaga kemaluan. Keempat, melahirkan generasi yang shalih dan shalihah. Kelima, memperbanyak keturunan. Keenam, melestarikan hidup manusia

Selain itu, ketujuh adalah menjalin hubungan persahabatan dan persaudaraan sesama muslim. Kedelapan, menjalin hubungan silaturahmi. Kesembilan, sebagai sarana meningkatkan ibadah. Kesepuluh, mempermudah jalan menuju surga. Kesebelas, mengembalikan semangat dan vitalitas jiwa muda. Keduabelas, meningkatkan taraf perekonomian.

Memiliki keluarga sakinah, mawaddah warahmah atau keluarga ‘samara’, dambaan setiap insan. Keluarga yang ‘samara’ akan terwujud dari seorang suami yang shalih dan istri yang shalihah.

Perempuan-perempuan yang keji untuk laki-laki yang keji, dan laki-laki yang keji untuk perempuan-perempuan yang keji pula, sedangkan perempuan-perempuan yang baik untuk laki-laki yang baik, dan laki-laki yang baik untuk perempuan-perempuan yang baik pula. Mereka itu bersih dari apa yang dituduhkan orang. Mereka memperoleh ampunan dan rezeki yang mulia“. (QS. An Nur : 26)

Sebelum memasuki gerbang pernikahan, pertama, sebaiknya seseorang menanamkan dalam dirinya niat yang lurus dan ikhlas semata-mata karena ingin memperoleh pahala dari Allah SWT. Kedua, hendaknya seseorang senantiasa berbenah diri atau memperbaiki diri dengan berusaha bertaubat dan meninggalkan kemaksiatan yang dilakukannya.

Ketiga, terus menambah ketaatan kepada Allah SWT. Yang ketiga ini sebaiknya dilakukan dengan membekali diri berupa ilmu, karena ilmu adalah bekal penting bagi seseorang yang ingin sukses dalam pernikahannya dan ingin membangun keluarga Islami yang ‘samara’. Ilmu yang dimaksud adalah ilmu agama.

Dan janganlah kamu mengikuti segala sesuatu yang kamu tak punya ilmu tentangnya, sesungguhnya pendengaran, penglihatan, dan hati itu semua akan dimintai pertanggung jawabannya“. (QS Al Isra: 36). Imam Bukhari pernah berkata, “al ilmu qoblal qouli wal ‘amali” artinya ilmu sebelum berkata dan beramal.

Memperbanyak keturunan dan melahirkan generasi yang shalih serta shalihah adalah salah satu tujuan dari pernikahan. Karena itu, yang sebaiknya dilakukan dengan menyiapkan kesehatan fisik.

Setiap pasangan yang hendak menikah, persiapkan kesehatan fisik sebaik mungkin dengan melakukan pola hidup sehat, diantaranya dengan makan makanan bergizi seimbang. Selain itu, sangat dianjurkan setiap pasangan melakukan pemeriksaan kesehatan berupa pemeriksaan kesehatan umum dan bisa juga pemeriksaan laboratorium.

Keempat, menyiapkan harta dan rencana. Pernikahan membutuhkan kemampuan harta, minimal untuk memenuhi beberapa kewajiban seperti mahar, mengadakan walimah/resepsi pernikahan, dan kewajiban memberi nafkah kepada istri dan anak-anak.

Walau demikian, kebutuhan terhadap harta ini tidak dijadikan hal yang sangat pokok, sehingga membuat seseorang tertunda atau terhalang untuk menikah karena belum memiliki banyak harta (rumah, mobil, deposito dan lainnya).

Berkeluarga atau rumah tangga ini ibarat ‘organisasi’ yang memerlukan suatu manajemen yang baik. Maka, seseorang yang hendak menikah, sebaiknya membuat perencanaan yang matang bagi rumah tangganya kelak.

Dari Abi Hurairah RA, Rasulullah SAW bersabda, “Wanita dinikahi karena empat perkara; karena hartanya, keturunannya, kecantikannya, dan agamanya; maka pilihlah wanita yang taat beragama, niscaya engkau beruntung“. (HR Bukhari Muslim)

Semoga Allah SWT selalu melimpahkan taufiq dan hidayah-Nya kepada kita semua. Aamiin.
.
.

0Shares

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *