Cecep Y Pramana
Bagi orang yang beriman, setiap memasuki bukan Ramadhan akan merasakan perubahan suasana religius dalam diri kita baik secara lahir maupun batin. Dan kewajiban esensial seorang muslim di bulan Ramadhan adalah berpuasa. Puasa disyariatkan untuk terciptanya pribadi yang bertakwa, yakni kesalehan individu dan kesalehan sosial.
Dalam berpuasa, kesalehan individu merupakan target utama sehingga dengan berpuasa berarti telah menandakan kepatuhan dan ketakwaan kepada Allah SWT. Setelah memperoleh kesalehan individu, bagaimana individu tersebut dapat mengimplementasikan dalam kehidupan sosial di masyarakat.
Dengan berpuasa kita telah mentransformasikan nilai dari makna ketakwaan itu menjadi sebagai sebuah motivasi untuk mengambil nilai keimanan yang dapat membangkitkan kesadaran keagamaan.
Sedangkan kesalehan sosial merupakan kepedulian kepada nilai-nilai islam yang bersifat sosial. Di antaranya suka memikirkan dan santun kepada orang lain, peduli kepada orang lain, suka menolong dan sebagainya.
Kesalehan sosial dalam berpuasa seperti tindakan kritis untuk membangun tatanan sosial yang lebih baik. Banyak hal yang dapat dilakukan, diperbuat untuk orang lain, misalnya dalam konteks penanggulangan kemiskinan.
Bila tidak ada perubahan dalam kepedulian terhadap sesama yang lemah sekaligus sensitivitas dalam mewujudkan keadilan dan solidaritas sosial, menandakan kurangnya kesadaran spiritual bahwa mereka yang mampu merupakan rahmat bagi mereka yang lemah.
Kesalehan sosial erat kaitannya dengan kesalehan individual. Jika ibadah puasa secara keimanan individunya membawa pengaruh positif, maka rasa kemanusiaannya semakin besar. Begitu sebaliknya, jika puasa tidak membawa pengaruh terhadap aspek keimanan, maka aspek sosialnya pun akan kecil.
Puasa Ramadhan adalah sebuah jawaban guna mendidik individu bahkan masyarakat dalam mengontrol keinginan dan kesenangan dalam dirinya. Jika sukses menjalankan puasa maka akan berdampak positif berupa rasa solidaritas dan kepedulian antara sesama.
Ibadah puasa tidak hanya sekadar kewajiban tahunan dengan menahan lapar, haus juga berbuka, selepas itu tidak berbekas dalam jiwa. Tapi puasa lebih pada kewajiban yang mampu menggugah keimanan, akhlak dan kepedulian sosial masyarakat.