RUMAH PENA MOTIVASI

Sibghah Allah, Metode Kehidupan Dari Allah

@ Cecep Y Pramana

Sibghatallah, wa man ahsanu minallahi sibghah. wa nahnu lahu ‘aabiduuna” artinya, “Sibghah Allah. Dan siapakah yang lebih baik sibghahnya daripada sibghah Allah? Dan hanya kepada-Nya lah kami menyembah”. (QS Al Baqarah ayat 138)

Metode kehidupan mana yang lebih baik daripada metode kehidupan yang telah di buat Allah Subhanahu wata’ala. Lebih adil mana jalan kehidupan yang ada di dunia ini selain jalan hidup yang ditunjukkan Allah Subhanahu wata’ala. Dan hanya milik Allah Subhanahu wata’ala yang terbaik itu.

Di dalam Surat Al Baqarah ayat 208-209, Allah Subhanahu wata’ala berfirman; “Hai orang-orang yang beriman, masuklah kamu ke dalam Islam keseluruhan, dan janganlah kamu turut langkah-langkah syaitan. Sesungguhnya syaitan itu musuh yang nyata bagimu. Tetapi jika kamu menyimpang (dari jalan Allah) sesudah datang kepadamu bukti-bukti kebenaran, maka ketahuilah, bahwasanya Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana”.

Orang yang telah bersyahadat, “Asyhadu an laa ilaha illallah, wa asyhadu anna muhammadar Rasulullah, “Saya bersaksi bahwa tiada Tuhan yang wajib disembah kecuali Allah, dan saya bersaksi bahwa Nabi Muhammad itu utusan (Rasul) Allah”, akan selalu setia untuk mewarnai seluruh kehidupannya dengan warna Islam.

Tidak hanya salat, puasa, namun semuanya. Hidupnya, matinya, seluruh jiwa raganya, seluruh aktifitasnya, hanya untuk keridhaan Allah Subhanahu wata’ala, dan semuanya dilakukan dengan suasana iman, suasana tauhid, yang citranya akan menimbulkan cinta, persahabatan, kedamaian, dan keindahan.

Sesunguhnya, seorang muslim itu adalah orang yang mempunyai pegangan yang kuat, kokoh. Dia adalah orang yang mempunyai prinsip dan pendirian, yang tidak mudah pudar, yang akan menjaga dan menuntunnya ke arah kebajikan.

Maka dikatakan, jika kita berserah diri kepada Allah Subhanahu wata’ala, lantas kita beraktifitas positif, berbuat kebajikan, maka sesungguhnya kita telah berpegang pada buhul (tali) yang kuat, bahwa sebenarnya kita sedang dalam jalan yang benar.

Dan barangsiapa yang menyerahkan dirinya kepada Allah, sedang dia orang yang berbuat kebaikan, maka sesungguhnya ia telah berpegang kepada buhul tali yang kokoh. Dan hanya kepada Allah lah kesudahan segala urusan”. (QS. Luqman: 22)

0Shares

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *