@ Cecep Y Pramana
Keutamaan mendoakan Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wasallam banyak sekali, antara lain sebagai berikut: Pertama, mendoakan Nabi adalah mengingat Allah SWT. Allah SWT berfirman: “Sesungguhnya Allah dan malaikat-malaikat-Nya bershalawat untuk Nabi. Hai orang-orang yang beriman, bershalawatlah kamu untuk Nabi dan ucapkanlah salam penghormatan kepadanya”. (QS Al Ahzab: 56)
Allah SWT juga berfirman: “Maka ingatlah kepada-Ku, Aku pun akan ingat kepadamu. Bersyukurlah kepada-Ku, dan janganlah kamu ingkar kepada-Ku”. (QS. Al Baqarah: 152)
Dari Abu Hurairah ra, Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “Allah SWT berfirman: Akulah sebagaimana hamba-Ku memikirkan Aku, dan Aku menyertainya jika dia menyebut Aku. Jika dia menyebut Aku pada dirinya sendiri, Aku akan mengingatnya pada DiriKu, dan jika Dia menyebutku di antara kumpulan orang, dan aku menyebutkannya di antara kumpulan yang lebih baik dari mereka, dan jika dia mendekatiku dengan jarak tertentu, maka aku akan mendekatkannya sejauh satu lengan, dan jika dia mendekatiku dengan jarak satu lengan, maka aku akan mendekat. kepadanya satu hasta saja, dan jika dia datang kepadaku dengan berjalan kaki, aku akan mendatanginya dengan berlari”. (HR Bukhari nomor: 7405)
Kedua, shalawat dan salam umat Islam sampai kepada Nabi. Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “Tidaklah umatku mengucapkan salam kepadaKu, melainkan Allah akan kembalikan ruhKu sehingga Aku dapat menjawab salamnya“. (HR Ahmad).
Dari Abu Hurairah radhiallahu’anhu, nabi Shalallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “Jangan jadikan rumah kalian sebagai kuburan, dan jangan jadikan kuburanku sebagai Id, bershalawatlah kepadaku karena shalawat kalian akan sampai kepadaku dimanapun engkau berada”. (HR Imam Ahmad, nomor 8605).
Ketiga, mendoakan Nabi adalah salah satu tanda kebaikan. Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “Nabi bersabda: Celakalah seseorang, aku disebut-sebut di depannya dan ia tidak mengucapkan shalawat kepadaku. dan celakalah seseorang, Bulan Ramadhan menemuinya kemudian keluar sebelum ia mendapatkan ampunan, dan celakalah seseorang yang kedua orang tuanya berusia lanjut namun kedua orangtuanya tidak dapat memasukkannya ke dalam Surga”. (HR. Tirmidzi).
Keempat, sebuah tanda iman. Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “Tidak sempurna iman salah seorang dari kalian sehingga menjadikan aku lebih ia cintai dari orang tuanya, anaknya dan seluruh manusia“. (HR Bukhari)
Kelima, tanda penghormatan terhadap Rasulullah SAW. Allah Subhanahu wata’ala berfirman: “(Yaitu) orang-orang yang mengikut Rasul, Nabi yang ummi yang (namanya) mereka dapati tertulis di dalam Taurat dan Injil yang ada di sisi mereka, yang menyuruh mereka mengerjakan yang ma’ruf dan melarang mereka dari mengerjakan yang mungkar dan menghalalkan bagi mereka segala yang baik dan mengharamkan bagi mereka segala yang buruk dan membuang dari mereka beban-beban dan belenggu-belenggu yang ada pada mereka. Maka orang-orang yang beriman kepadanya. memuliakannya, menolongnya dan mengikuti cahaya yang terang yang diturunkan kepadanya (Al Quran), mereka itulah orang-orang yang beruntung”. (QS Al A’raf: 157)
Keenam, Syafaat Rasulullah. Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “Orang yang paling dekat denganku di hari kiamat nanti adalah orang yang paling banyak bershalawat kepadaku”. (HR Tirmidzi). Hadits ini berisi anjuran memperbanyak shalawat atas Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam dan tingginya derajat orang yang memperbanyak shalawat di hari kiamat kelak.
Ketujuh, Menaikkan nilai dan menghapus dosa. Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “Barang siapa yang bershalawat kepadaku sekali, maka Allah akan bershalawat untuknya sepuluh kali, menghilangkan sepuluh keburukan darinya, dan mengangkatnya sepuluh derajat”. (HR Musli, Abu Dawud dan Nasa’i)
Kedelapan, Alasan agar doa terkabul. Diriwayatkan dari Fadalah bin Ubaid radhiyallahu ‘ anhu bahwa dia bersabda: “Nabi Muhammad SAW pernah mendengar seorang laki-laki berdoa dalam sholatnya tetapi tidak mengagungkan Allah SWT dan juga tidak bershalawat kepada Nabi SAW. Lalu beliau berkata, “Dia tergesa-gesa.” Kemudian Rasulullah SAW memanggil orang tersebut. Nabi SAW bersabda, “Jika salah seorang di antara kalian memanjatkan doa, maka hendaknya (pertama) memulai dengan mengagungkan Tuhannya Yang Maha Agung dan Perkasa, (kedua) dengan memuji kepada-Nya, (ketiga) dengan bershalawat kepada Nabi SAW, (keempat) kemudian berdoa dengan apa yang ia inginkan”. (HR Abu Daud)
Kesembilan, Alasan kekhawatiran hilang dan dosa diampuni. Diriwayatkan dari Ubay bin Ka’ab radhiyallahu ‘anhu berkata: “Wahai manusia, berdzikirlah kepada Allah. Wahai manusia, berdzikirlah kepada Allah. Akan datang tiupan pertama malaikat untuk mematikan, lalu diikuti tiupan kedua untuk menghidupkan, Akan datang tiupan pertama malaikat untuk mematikan, lalu diikuti tiupan kedua untuk menghidupkan, akan datang kematian dengan semua kejadian yang ada di dalamnya. Ka’ab bin Malik berkata: “Saya berkata; wahai Rasulullah, sungguh saya telah memperbanyak bershalawat kepadamu, lalu seberapa banyak saya jadikan shalawat saya kepadamu di dalam doa saya ?, beliau menjawab: “Terserah kamu”, ia berkata: “seperempat ?”, beliau menjawab: “Silahkan saja, dan jika kamu tambah maka akan lebih baik”. Saya berkata: “setengahnya ?”, beliau menjawab: “Silahkan saja, dan jika kamu tambah maka akan lebih baik bagimu”. Saya berkata: “Dua pertiga ?”. beliau menjawab: “Silahkan saja, dan jika kamu tambah maka akan lebih baik”. Saya berkata: “Akan saya tujukan shalawatku kepadamu pada semua waktu”. Beliau menjawab: “Kalau begitu, maka akan dicukupkan semua keinginanmu, dan dosamu akan diampuni”. (HR Tirmidzi [nomor 2457], Ahmad [nomor 20736]). Wallahua’lam.
Twitter: @CepPangeran | IG/Tiktok: cecep.asmadiredja | LinkedIn: cecep asmadiredja