@ Cecep Y. Pramana
S.Kom., S.Ag., S.Sos., M.M., M.Sos., M.I.K.
Imam Al-Hasan Al-Bashri pernah berkata tentang dunia; Dunia adalah mimpi tidur atau seperti bayangan yang sekilas berlalu, dan orang yang berakal tidak akan tertipu oleh hal-hal tersebut.
Khalifah Ali bin Abi Thalib juga pernah berkata; Dunia adalah tempat yang penuh musibah dan kesusahan. Orang-orang yang paling berbahagia di dalamnya adalah mereka yang paling rela melakukannya, dan orang-orang yang paling celaka di dalamnya adalah mereka yang paling rela melakukannya, penipu yang meminta nasihat padanya, dan perusak orang yang tenteram dengannya. Berbahagialah hamba yang mentaati Tuhannya, ikhlas pada dirinya sendiri, bertaubat, dan menunda syahwatnya.
Imam Hatim Al-Asham berkata: Kemiripan dunia itu seperti bayanganmu, jika kamu mencarinya maka ia akan menjauh, dan jika kamu meninggalkannya maka ia akan terus bergerak.
Salah seorang bijak pernah berkata; Dunia ini murah hati untuk mengambil, memberi untuk mengambil, mengumpulkan untuk menyebar, dan menabur kesedihan di hati dengan kembalinya orang yang diberi karunia secara mengejutkan.
Keburukan dunia yang paling besar adalah ia tidak memberi kepada siapa pun apa yang layak diterimanya. Kita akan menangis ketika kita datang ke dunia ini dan setiap hari menunjukkan alasannya.
Tertawalah, dan dunia akan tertawa bersamamu, tapi jika dengkuranmu semakin keras, maka kamu akan mendapati dirimu tidur sendirian. Jika semua kemalangan di dunia ditempatkan dalam satu tumpukan dan setiap orang diperbolehkan memilih apa pun yang diinginkannya, maka setiap orang akan memilih kemalangannya dan mengambilnya kembali.
Orang paling berani adalah mereka yang menolak keinginannya sendiri dan membatasi diri pada dunia. Dunia adalah penjaranya orang beriman dan surganya orang kafir. Seseorang berkumpul dan dunia terpisah. Betapa baiknya agama dan dunia bila disatukan. Dunialah yang mencintai dan tidak menunjukkan dukungan. Siapa yang membuang dunia ini dengan dunia, maka ibarat memadamkan api dengan jerami.
Imam Ali pernah berkata tentang dunia ini; Janganlah kamu bergembira dengan apa yang kamu peroleh dari dunia ini, jangan bersedih atas apa yang kamu lewatkan darinya, dan janganlah kamu termasuk orang-orang yang mengharapkan akhirat tanpa melakukan suatu pekerjaan, dan yang menunda-nunda. Bertaubatla karena terlalu berharap.
Barangsiapa sibuk dengan dunia, maka ia kehilangan akhiratnya. Dunia ini seperti air asin. Semakin banyak kita minum, maka kita akan semakin haus. Hidup merupakan beban berat bagi sebagian orang dan sebagian orang merupakan beban berat seumur hidup.
Dunia adalah pinjaman dan imbalan. Hidup adalah harapan dengan pertemuan dan penderitaan dengan perpisahan. Barangsiapa menuruti hawa nafsunya, maka ia telah menjual agamanya demi hidupnya. Hidup adalah tentang memberi dan menerima.
Hidup adalah pengalaman yang dapat dimanfaatkan oleh orang bijak. Keabadian ada dua hari, satu hari untukmu dan satu hari melawanmu. Jika itu untukmu, maka janganlah gegabah, dan jika itu untukmu, maka bersabarlah. Kebahagiaan seperti hari esok, mungkin tidak akan pernah datang.
Imam Syafi’i pernah berkata tentang dunia; Wahai orang yang merangkul dunia yang tiada akhir, malam tiba dan dunianya menjadi kedutaan. Maukah kamu menitipkan pelukanmu kepada pemilik dunia ini agar kamu bisa memeluk anak sulung di surga? Jika kita ingin surga abadi untuk ditinggali, maka kita tidak harus aman dari Neraka.
Abdullah bin Muawiyah pernah berkata tentang dunia ketika dia berada di penjara; Kami meninggalkan dunia ketika kami berada di antara penduduknya. Kami tidak termasuk orang-orang yang mati di dalamnya dan tidak pula hidup.
Jika sipir penjara suatu hari masuk karena suatu keperluan. Kami berada keheranan dan berkata, “Ini datangnya dari dunia,” dan kami bersukacita atas penglihatan itu, sehingga pembicaraan kami menjadi meluap-luap. Maka kami mulai membicarakan tentang penglihatan itu.
Kalau indah, lambat datangnya dan kalau jelek tidak akan menunggu dan cepat datang. Dunia ini seperti secangkir madu dengan racun di dasarnya; Rasanya langsung terasa manis, dan di bawahnya ada kematian.
Dunia ini ibarat mimpi orang yang tertidur yang membuatnya bahagia dalam tidurnya, namun ketika ia terbangun kegembiraannya terputus. Dunia ini ibarat kilat yang bersinar sebentar, lalu segera lenyap, dan harapannya tetap berada dalam kegelapan.
Twitter: @CepPangeran | IG/Tiktok: cecep.asmadiredja | LinkedIn: cecep asmadiredja
.