@ Cecep Y. Pramana
Ramadhan, bulan dimana nilai naik, bulan agung, bulan indah, bulan dimana seorang muslim merasa bahagia, merasa senang, merasakan butiran air mata dengan kedatangan bulan suci Ramadhan.
Semoga Allah Subhanahu wata’ala selalu membasuh hati kita dengan air kebaikan dan kepastian, menghangatkan hati kita dengan ketentraman orang-orang mukmin, dan memampukan kita semua memasuki bulan suci Ramadhan.
Ramadhan, bulan kedatanganmu sangatlah baik, dan kami semua tanpa Ramadhan adalah kekosongan. Kami bermohon kepada Allah Subhanahu wata’ala untuk menuliskan kami di antara orang-orang baik.
Hari-hari berlalu, minggu-minggu berlalu, bulan-bulan berlalu, dan bulan kebaikan, keberkahan, dan rahmat semakin mendekat, dan doa-doa orang-orang beriman semakin nyaring dan permohonan abadi mereka semakin nyaring: Ya Allah Ya Tuhan kami, sampaikanlah kami semuanya kepada bulan Ramadhan.
Aku memohon kepada Allah Subhanahu wata’ala agar amal shaleh kita dilipatgandakan selama bulan Ramadhan, dosa-dosa kita ditebarkan, kekhawatiran kita ditiadakan, kerisauan kita ditiadakan, agar senyum kita penuh bahagia, ibadah diam kita, akhir hidup kita menjadi kesaksian, dan rezeki kita bertambah, semoga Allah Subhanahu wata’ala menerima amal shaleh kita semuanya.
Di bulan Ramadhan, tutuplah dendammu dan ketuklah pintu rahmat dan kasih sayang. Maka kasihanilah orang-orang yang dekat dan sayang kepada mereka yang jauh, tanamkan ruang-ruang putih dalam kasih sayang kita, dan buanglah ruang-ruang hitam dalam diri kita.
Di bulan Ramadhan, goyangkan hatimu, tersenyumlah pada dirimu sendiri, rujuklah dirimu, lepaskan kesedihanmu, dan ajarkan kekhawatiranmu untuk terbang menjauh darimu.
Di bulan Ramadhan, atur ulang kembali dirimu untuk mengumpulkan sisa-sisamu yang berserakan, dekati impianmu yang jauh, temukan tempat-tempat kebaikan di dalam dirimu, dan kalahkan jiwa yang mengarah pada kejahatan.
Di bulan Ramadhan, bersegeralah beramal jangan menundanya, hindari yang haram, sembunyikan urusan tangan kanan dari kiri, dan hindari ghibah agar tidak berbuka puasa dengan daging saudaramu yang sudah meninggal.
Di bulan Ramadhan, waspadalah terhadap pikiran buruk atau penghinaan terhadap orang-orang yang menghancurkan sesuatu yang indah dalam diri kita, dan ketidakadilan, karena ketidakadilan akan menjadi kegelapan di hari kiamat.
Di bulan Ramadhan, tulislah surat permintaan maaf singkat kepada mereka yang tidur sesuai hati nurani kita, mengganggu tidur kita, dan menggali belati mereka ke dalam ingatan kita karena kita merasa bahwa suatu hari kita telah menyakiti mereka.
Di bulan Ramadhan, bukalah hati kita semua yang tertutup dengan kunci toleransi, ketuklah pintu-pintu yang tertutup antara kamu dan mereka, letakkan karangan bunga kita di depan pintu mereka, dan pastikan ruang antara kita dan mereka tetap berwarna salju murni.
Selama Ramadhan, bicaralah pada diri sendiri dalam waktu yang lama dan lakukan perjalanan jauh ke dalam diri kita. Carilah diri kita sendiri dan minta maaf kepada mereka atau bantu mereka meminta maaf kepada mereka. Marhaban Yaa Ramadhan.