@ Cecep Y. Pramana
Ramadhan, bulan kebaikan, keberkahan, dan pengampunan. Bulan yang penuh berkah, banyak kebaikan, dan sedikit keburukan. Di bulan Ramadhan yang penuh berkah, Allah Subhanahu wata’ala melipatgandakan pahala bagi hamba-hamba-Nya dan menghujani mereka dengan kebaikan dan rahmat-Nya yang besar.
Bulan Ramadhan adalah bulan terkabulnya doa dan bulan ibadah. Di dalamnya, sedekah diberikan kepada orang miskin dan yang membutuhkan dengan berlimpah, kebaikan disebarkan di antara manusia, dan hubungan kekerabatan serta jamuan makan diadakan dengan berlimpah.
Bulan Ramadhan yang penuh berkah memiliki banyak keutamaan. Di dalamnya, Al-Qur’an mulai diturunkan kepada Nabi Muhammad Shalallahu ‘alaihi wasallam. Di dalamnya juga terdapat salah satu malam yang paling agung, yaitu Malam Kemuliaan, di mana pahala ibadah dan shalat di dalamnya setara dengan pahala seribu bulan.
Di dalamnya, Allah Subhanahu wata’ala turun ke langit terendah dan mengabulkan doa hamba-hamba-Nya, mengampuni dosa-dosa mereka, dan mengulurkan tangan-Nya kepada orang-orang yang memohon ampunan. Kedamaian pun meliputi sejak matahari terbenam hingga fajar.
Allah Subhanahu wata’ala telah mewajibkan di bulan suci Ramadhan satu rukun Islam yang paling utama, yaitu ibadah puasa. Puasa termasuk salah satu ibadah yang paling agung yang tidak ditentukan pahalanya oleh Allah Subhanahu wata’ala, karena puasa itu semata-mata untuk Allah Subhanahu wata’ala, dan Dia-lah yang akan memberikan pahala.
Puasa Ramadhan mengandung banyak keutamaan, salah satunya mendapat kebahagiaan bagi yang mengerjakannya. Kegembiraan atau kebahagiaan yang dimaksud mengacu pada sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Abu Hurairah ra.
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Bagi orang yang berpuasa ada dua kebahagiaan, kebahagiaan ketika berbuka dan kebahagiaan ketika berjumpa dengan Rabb-Nya”. (HR Bukhari no. 1904, Muslim no. 1151).
Kebahagiaan atau kegembiraan saat berbuka puasa, yaitu: merasakan nikmat rezeki setelah menahan lapar dan dahaga, dan merasakan kebahagiaan karena telah menjalankan perintah Allah Subhanahu wata’ala serta meraih pahala yang diharapkan.
Kebahagiaan atau kegembiraan bertemu Rabb-Nya, Allah Subhanahu wata’ala karena mendapat balasan amal puasa, pujian, serta keberuntungan dapat berjumpa dengan-Nya. Di samping dua kegembiraan, masih ada sejumlah keutamaan yang didapatkan oleh orang yang berpuasa.
Puasa merupakan pendidikan yang sangat baik bagi jiwa, dan di dalamnya terkandung banyak sekali spiritualitas yang mendalam, yang menjadikan hati seorang mukmin terhubung dengan Tuhannya, dan menjadikan jiwa seorang mukmin berserah diri kepada Sang Pencipta saja, tidak ada sekutu bagi-Nya. Semua ini merupakan sebab-sebab spiritualitas bulan suci Ramadhan.
Bulan suci Ramadhan menawarkan banyak pelajaran dan moral bagi kita; Di dalamnya, orang yang berpuasa merasakan laparnya orang miskin dan yang membutuhkan, sehingga jiwanya menjadi lembut, dan hatinya menjadi lebih penyayang dan penyayang terhadap orang lain, sehingga ia memikirkan orang lain.
Di bulan Ramadhan yang penuh berkah, pahala membaca Al-Qur’an menjadi dua kali lipat, karena dianggap sebagai kesempatan luar biasa yang harus dimanfaatkan oleh setiap orang yang berpuasa dan berdoa, untuk mendapatkan pahala yang besar.
Di bulan Ramadan, Allah Subhanahu wata’ala menutup semua pintu neraka, dan pintu surga tetap terbuka lebar bagi mereka yang berpuasa. Di bulan ini, setan-setan dibelenggu, jiwa ditinggikan derajatnya, dan tali silaturahmi antar manusia semakin erat.
Di bulan Ramadhan, orang-orang yang berpuasa berkumpul di meja-meja buka puasa, dan mereka juga berkumpul untuk salat tarawih, di mana menara-menara masjid bergema dengan ceramah-ceramah agama, dzikir berjamaah, dan suara-suara jamaah. Bulan suci Ramadhan dianggap sebagai bulan penuh suka cita dan kebahagiaan bagi orang dewasa dan anak-anak.
Hiasan seperti lampion, lampu, dan bulan sabit yang menyala digantung di rumah-rumah juga hiasan lainnya, menciptakan suasana yang penuh keimanan dan kegembiraan di saat yang bersamaan. Orang-orang juga akan mempersiapkan diri untuk hari kemenangan, Idul Fitri yang penuh berkah, yang merupakan hari penuh pahala, yang merupakan hasil dari satu bulan penuh ibadah, kesabaran, dan ketabahan.
Kita harus memanfaatkan bulan Ramadhan yang penuh berkah ini untuk menebus dosa-dosa kita, memperkuat iman kita, melaksanakan shalat dan sholat malam dengan sebaik-baiknya, serta memulai era baru bersama Allah Subhanahu wata’ala, Tuhan Yang Maha Esa.
Pemerintah melalui Menteri Agama RI, Nasaruddin Umar, memutuskan bahwa 1 Ramadhan 1446 H jatuh pada hari Sabtu, 1 Maret 2025. Penetapan awal bulan puasa ini diambil dalam sidang isbat di Kementerian Agama di Jakarta pada hari Jumat, 28 Februari 2025.
Marhaban Yaa Ramadhan. selamat Datang Wahai Bulan Ramadhan..
REKENING KEBAIKAN: A.n. Yayasan Ukhuwah Care Indonesia
Rekening Zakat
Mandiri 167 00 555 000 77
BSI 8200 400 705
MUAMALAT 3050 7000 73
Rekening Infaq
BSI 8200 400 705
BCA 066 327 1960
MANDIRI 167 000 2432 085
Konfirmasi transfer:
Pak Acep – 081287026443
.