RUMAH PENA MOTIVASI

[4 Ramadhan] Manfaat Sosial Puasa

@ Cecep Y. Pramana

Puasa secara teknis didefinisikan sebagai menahan diri dari segala hal yang membatalkan puasa selama periode tertentu dalam sehari, dari fajar hingga matahari terbenam. Puasa mengharuskan adanya niat untuk melakukannya, karena puasa tidak diterima tanpa adanya niat.

Adapun puasa Ramadhan merupakan rukun Islam keempat yang diwajibkan kepada umat Islam. Rukun-rukun tersebut adalah: “Bersaksi bahwa tiada Tuhan selain Allah dan bahwa Muhammad adalah utusan Allah, mendirikan shalat, menunaikan zakat, berpuasa Ramadhan, dan menunaikan haji ke Baitullah bagi mereka yang mampu.”

Seorang muslim harus mengucapkan dua kalimat syahadat agar bisa masuk Islam, dan ia harus shalat karena shalat adalah kewajiban dan tidak ada yang menghalanginya. Adapun zakat, maka wajib baginya ketika hartanya telah mencapai jumlah minimum.

Adapun rukun keempat, maka wajib dan wajib atas kesepakatan para imam. Rukun ini adalah puasa, yang membuat umat Islam turut merasakan kesusahan saudara Muslimnya yang miskin dan membutuhkan. Di sini, di artikel ini kami akan menunjukkan manfaat sosial dari puasa.

Hukum Puasa

Ada beberapa jenis puasa, yaitu: Puasa sunah, yaitu puasa yang hukumnya akan mendapat pahala bagi yang mengerjakannya dan tidak berdosa bagi yang meninggalkannya, seperti puasa senin kamis, puasa syawal, dan masih banyak lagi. Puasa untuk memenuhi nazar, yaitu suatu kewajiban untuk memenuhi nazar yang diucapkan seseorang atas dirinya.

Puasa di bulan Ramadan, yang merupakan rukun Islam keempat, adalah kewajiban dan kewajiban bagi setiap muslim laki-laki dan perempuan yang telah mencapai usia dewasa dan berakal sehat. Jika ada sesuatu yang menghalangi seorang muslim untuk berpuasa, seperti sakit atau menjalani operasi bedah yang sulit, atau jika puasa tersebut membahayakan tubuhnya karena adanya suatu penyakit, maka muslim tersebut harus menebus dosanya, yaitu memberi makan kepada orang miskin.

Untuk setiap hari berbuka, ia harus memberi makan kepada salah seorang fakir miskin. Bukti keabsahan puasa. Allah Subhanahu wata’ala berfirman: “Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa”. (QS. Al Baqarah: 183)

Allah Subhanahu wata’ala berfirman: “Bulan Ramadan, yang di dalamnya diturunkan Al-Qur’an sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan tentang petunjuk itu dan pembeda. Maka barangsiapa melihat bulan itu, maka hendaklah ia berpuasa. Dan barangsiapa sakit atau dalam perjalanan, maka baginya puasa di hari-hari lainnya yang sama banyaknya. Allah menghendaki kemudahan bagimu dan tidak menghendaki kesempitan bagimu. Dan (ingin) agar kamu menyempurnakan bilangan itu dan untuk memuji Allah karena telah memberi petunjuk kepadamu; dan mudah-mudahan kamu bersyukur”. (QS. Al Baqarah: 185).

Manfaat sosial puasa

Pada hari-hari biasa, makanan dan minuman tersedia bagi masyarakat setiap saat, tetapi di bulan Ramadan, makan dan minum diatur di seluruh belahan dunia. Tidak seorang pun makan atau minum sebelum adzan Maghrib, karena setiap orang berpuasa dari segala hal yang membatalkan puasa sejak fajar hingga matahari terbenam, tidak peduli seberapa panas cuacanya.

Di sinilah, kekuatan agama muncul dalam diri seorang Muslim, saat ia mengatasi rasa haus dan lapar, dan menunggu akhir hari serta mendengar gema adzan dari semua menara, untuk mulai berbuka puasa.

Kesetaraan dan empati

Puasa sama saja bagi orang kaya dan orang miskin dalam menahan diri dari makan dan minum dari terbit fajar hingga terbenam matahari. Tidak ada puasa khusus untuk orang kaya dan puasa khusus untuk orang miskin, melainkan puasa yang sama dan sama-sama bisa dilakukan oleh semua orang tanpa diskriminasi.

Bila orang kaya berpuasa makan dan minum dalam jangka waktu yang lama di siang hari, ia pasti akan merasakan penderitaan orang miskin yang tidak selalu bisa mendapatkan makanan. Dengan cara ini, orang kaya akan membantu orang miskin dan membantunya mengatasi beban hidup, dan akan terjadi penyaluran uang baru. Karena Ramadhan melibatkan banyak sedekah, zakat, dan hadiah, yang membantu orang miskin dan sedikit menaikkan standar hidup mereka.

Menyatukan individu dan menyelesaikan perselisihan

Puasa menyatukan seluruh anggota keluarga untuk sarapan, tidak seperti hari-hari lainnya di mana masing-masing makan secara terpisah. Di bulan Ramadan, individu dan keluarga berkumpul untuk makan bersama, dan pertengkaran dapat diselesaikan karena pertemuan dan komunikasi menghilangkan dendam atau kebencian dari jiwa kerabat Muslim.

Umat Muslim juga berkumpul setiap hari setelah makan malam untuk melakukan salat Tarawih, berdiri dalam satu baris, bahu-membahu. Jika terjadi pertengkaran antara dua orang, pertengkaran itu akan berangsur-angsur hilang karena mereka saling bertemu setiap hari dan melakukan salat bersama di baris yang sama.

Dengan demikian, Ramadhan adalah satu-satunya bulan yang menyatukan keluarga, mempersatukan mereka, dan mendorong mereka untuk bekerja sama. Setidaknya sempatkan waktu untuk makan bersama di kala buka puasa atau waktu sahur bersama keluarga sehingga akan ada kenangan indah setiap Ramadhan yang membekas di ingatan anggota keluarga.

Puasa yang benar seharusnya mampu meningkatkan kualitas kehidupan sosial kita secara keseluruhan. Semoga ibadah puasa kita diterima dengan baik oleh Allah Subhanahu wata’ala dan mampu memberikan kontribusi positif dalam meningkatkan kualitas kehidupan sosial kita. Aamiin.

REKENING KEBAIKAN:
A.n. Yayasan Ukhuwah Care Indonesia

Rekening Zakat
Mandiri 167 00 555 000 77
BSI 8200 400 705
MUAMALAT 3050 7000 73

Rekening Infaq
BSI 8200 400 705
BCA 066 327 1960
MANDIRI 167 000 2432 085

Konfirmasi transfer:
Pak Acep – 081287026443
.

0Shares

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *