@ Cecep Y. Pramana
Puasa secara bahasa berarti menahan diri dari sesuatu. Kita katakan bahwa seseorang menahan diri dari ucapan, artinya tidak berbicara, dan menahan diri dari makanan, artinya tidak makan. Adapun pengertian puasa secara terminologi, puasa adalah menahan diri seseorang dari segala hal yang membatalkan puasa sejak terbit fajar hingga terbenam matahari.
Puasa menuntut adanya niat untuk mendekatkan diri kepada Allah Subhanahu wata’ala dan beribadah kepada-Nya, sebagaimana seorang muslim memperhatikan syarat-syarat yang telah ditetapkan Allah Subhanahu wata’ala bagi orang yang berpuasa. Pengertian ini disepakati oleh keempat madzhab.
Keabsahan Puasa
Puasa diwajibkan bagi umat Islam pada bulan Ramadhan tahun kedua Hijriyah, dan hal ini telah dibuktikan dalam Al-Qur’an dan Sunnah. Allah Subhanahu wata’ala berfirman: “Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa”. (QS. Al-Baqarah: 183)
Hukum dan jenis puasa
Puasa sunah: Puasa sunah, sebagaimana telah diriwayatkan dari Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam, yaitu berpuasa pada hari Senin dan Kamis serta puasa enam hari di bulan Syawal.
Puasa nazar: Puasa wajib hukumnya ketika seorang Muslim bernazar untuk berpuasa selama sehari atau beberapa hari.
Puasa wajib: Puasa di bulan Ramadhan yang wajib dilakukan bagi umat Islam.
Manfaat sosial puasa Ramadhan
Puasa mengajarkan umat Islam tentang ketertiban, keadilan, dan kesetaraan, serta meningkatkan rasa belas kasihan di antara umat Islam. Karena mereka bersegera berbuat baik dan berlomba-lomba berbuat baik, maka masyarakat pun terhindar dari berbagai keburukan dan godaan.
Kasih sayang dan kemurahan hati
Seorang muslim yang kaya apabila merasakan apa yang dirasakan saudaranya yang sedang kelaparan dan miskin, maka ruhnya akan bangkit dan meninggi, ia akan menjadi lebih lembut hatinya, lebih berbelas kasih dan simpati kepada orang-orang miskin, dan ia pun akan menjadi dermawan.
Sebagaimana yang telah disabdakan oleh Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wasallam, bahwa sedekah di bulan Ramadhan merupakan salah satu sedekah terbaik yang dapat dilakukan oleh seorang muslim.
Beradaptasi dengan perubahan
Di bulan ini, umat Islam belajar bagaimana beradaptasi dengan perubahan. Ramadhan adalah bulan perubahan, bahkan dalam hal-hal yang tak kasat mata. Surga berubah dan pintu-pintunya dibuka, sementara pintu-pintu Neraka ditutup dan setan-setan yang memberontak dibelenggu.
Umat Islam harus berubah seiring dengan perubahan-perubahan ini, meningkatkan keimanannya dan mengubah perilakunya. Karena ibadah itu butuh kesabaran, selain itu berbuat baik itu syarat dari puasa, ketika bulan Ramadhan berakhir maka akan terjadi perubahan pada diri seseorang baik akhlak, perilaku, maupun sifatnya.
Toleransi
Di bulan Ramadhan, pertikaian, konflik, dan pertengkaran antar manusia berkurang, karena bulan ini merupakan bulan toleransi, kerukunan, dan cinta kasih. Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wasallam, mengajak masyarakat untuk saling mendukung dan bekerja sama seperti satu keluarga. Pertengkaran dan pertikaian juga berkurang dalam kehidupan berumah tangga dan di antara anak-anak.
Sopan santun
Puasa menanamkan akhlak yang baik dalam diri seorang muslim. Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “Jika ada yang menghinanya atau menyerangnya, katakanlah: Aku sedang berpuasa. Aku sedang berpuasa”. (HR. Muslim). Maka seorang muslim akan menjauhkan diri dari amarah dan kegelisahan, menjauhi orang-orang bodoh dan sombong, serta menjauhi kata-kata kotor dalam berbicara. Wallahua’lam.
📌 REKENING KEBAIKAN:
A.n. Yayasan Ukhuwah Care Indonesia
Rekening Zakat
Mandiri 167 00 555 000 77
BSI 8200 400 705
MUAMALAT 3050 7000 73
Rekening Infaq
BSI 8200 400 705
BCA 066 327 1960
MANDIRI 167 000 2432 085
Konfirmasi transfer:
Pak Acep – 081287026443
.
Semoga setiap sedekah yang Bapak/Ibu/Sdr/i berikan menjadi amal jariyah yang tak terputus. Aamiin. Yuk, bersama #HidupkanHarapan!