@ Cecep Y. Pramana
Puasa secara bahasa diartikan sebagai menahan diri dari atau meninggalkan sesuatu, namun secara teknis diartikan sebagai beribadah kepada Allah Subhanahu wata’ala dengan menahan diri dari segala hal yang membatalkan puasa, seperti makan, minum, dan lain-lain, sejak terbit fajar hingga terbenam matahari.
Perlu diketahui bahwa puasa terbagi menjadi dua bagian, yakni dari segi yang diperintahkan dan yang dilarang. Yang diperintahkan meliputi puasa wajib dan puasa sunah.
Contoh puasa wajib antara lain: puasa Ramadhan, puasa nazar, puasa kafarat sumpah, puasa kafarat pembunuhan, puasa kurungan, puasa kesenangan, puasa jamaah haji yang berihram untuk tebusan, puasa hukuman membunuh binatang buruan, dan puasa kafarat zihar.
Adapun puasa sunah, banyak contohnya, di antaranya: sehari puasa sehari tidak (puasa Daud), yang merupakan puasa sunah yang paling utama, puasa sebagian besar bulan Sya’ban, dan puasa sembilan hari di bulan Dzulhijjah.
Yang terpenting di antaranya adalah puasa Arafah, puasa enam hari di bulan Syawal, puasa Senin Kamis, puasa bulan Muharram, yang terpenting di antaranya adalah puasa Asyura, dan puasa hari putih. Puasa yang dimaksud adalah puasa yang dilaksanakan pada hari ketiga belas, keempat belas, dan kelima belas setiap bulan hijriyah (puasa ayyamul bidh).
Adapun puasa yang diharamkan, yaitu puasa pada dua hari raya Idul Fitri, dan puasa pada hari Arafah bagi jamaah haji. Perlu diketahui bahwa Allah SWT telah mewajibkan puasa sebagai rahmat bagi hamba-hamba-Nya, sebagai pelindung bagi mereka, dan sebagai surga, dan manfaat puasa tersebut disaksikan oleh akal yang sehat dan akhlak yang lurus.
Manfaat Puasa Menurut Agama
Puasa merupakan salah satu ibadah yang paling besar dalam Islam, karena puasa Ramadhan merupakan salah satu dari lima rukun Islam, yang tanpanya tidak sah keislaman seseorang, berdasarkan apa yang diriwayatkan dari Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam: “Islam dibangun atas lima hal: bersaksi bahwa tidak ada Tuhan selain Allah dan bahwa Muhammad adalah utusan Allah, mendirikan shalat, menunaikan zakat, haji, dan puasa Ramadhan”. (HR. Bukhari)
Allah Subhanahu wata’ala telah mewajibkan puasa bagi umat Islam sebagaimana telah mewajibkannya bagi umat-umat sebelum mereka, dan menjadikannya sebagai salah satu ibadah yang paling besar dan telah menetapkan baginya pahala yang tidak terbatas.
Puasa memiliki banyak manfaat agama, berikut ini adalah pernyataan sebagian di antaranya:
Puasa adalah perisai dari hawa nafsu di dunia dan siksa di akhirat: Puasa melindungi seorang hamba di dunia dari terjerumus dalam dosa dan hawa nafsu, dan melindunginya di akhirat dari siksa api neraka.
Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu dari Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bahwa ia bersabda: “Puasa adalah perisai, maka janganlah ia mengucapkan kata-kata kotor dan beramal jahil. Jika ada orang yang memeranginya atau mencaci-makinya, maka hendaklah ia mengatakan: “Aku berpuasa dua kali.” Selain dari apa yang diriwayatkan dari beliau radhiyallahu ‘anhu bahwa ia bersabda: “Puasa adalah perisai dan benteng yang kuat dari api neraka.” (HR Bukhari)
Puasa akan memberi syafaat bagi pemiliknya di hari kiamat: Abdullah bin Umar radhiyallahu ‘anhu meriwayatkan dari Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam bahwa ia bersabda: “Puasa dan Al-Qur’an akan memberi syafaat bagi seorang hamba. Puasa akan berkata: ‘Ya Allah, aku telah mencegahnya dari makan dan minum di siang hari, maka berilah syafaat untuknya.’ Dan Al-Qur’an akan berkata: ‘Ya Allah, aku telah mencegahnya dari tidur di malam hari, maka berilah syafaat untuknya.’ Maka keduanya akan memberi syafaat“. (Al Hadits)
Puasa termasuk sebab masuk surga: Puasa merupakan salah satu sebab masuknya surga, apalagi Allah SWT telah menyediakan salah satu pintu surga dari delapan pintu yang bisa dimasuki orang-orang yang berpuasa. Itulah Pintu Rayyan, membenarkan apa yang diriwayatkan oleh Sahl bin Sa’d radhiyallahu ‘anhu dari Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam: “Sesungguhnya di surga ada sebuah pintu yang disebut Rayyan. Orang-orang yang berpuasa akan masuk melalui pintu tersebut pada hari kiamat, dan tidak seorang pun yang dapat memasukinya kecuali mereka sendiri”. (HR Bukhari)
Puasa adalah penghapus dosa dan pelanggaran. Puasa merupakan salah satu ibadah yang dapat menghapus dosa dan pelanggaran. Hal ini berdasarkan hadits Nabi yang mulia, dari Hudzaifah radhiyallahu ‘anhu, dari Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam, bahwa beliau bersabda: “Cobaan seseorang itu adalah pada keluarganya, hartanya, dirinya, anak-anaknya, dan tetangganya. Semua itu dapat dihapus dengan puasa, shalat, zakat, amar ma’ruf dan nahi munkar.” (HR Muslim)
Yang dimaksud dengan hadits nabi yang mulia adalah bahwa puasa merupakan salah satu ibadah yang dapat menghapus dosa-dosa yang mungkin diderita oleh seseorang karena kelalaiannya dalam memenuhi hak-hak anak, tetangga, atau keluarganya, atau dosa-dosa yang disebabkan oleh dirinya karena terlalu sibuk mengurus keluarga, harta, dan anak-anaknya karena menaati Allah dan mengerjakan amal saleh.
Manfaat Puasa Secara Duniawi
Manfaat puasa tidak hanya terbatas pada aspek keagamaan saja, tetapi juga mencakup aspek duniawi. Banyak manfaat kesehatan dan sosial yang diperoleh dari ibadah besar ini , dan beberapa di antaranya dapat dikemukakan sebagai berikut:
Manfaat puasa bagi kesehatan: Para ilmuwan di zaman kita telah menegaskan bahwa puasa merupakan fenomena bawaan yang vital dan diperlukan untuk menjaga kesehatan dan kehidupan yang sehat secara menyeluruh. Puasa dapat mengistirahatkan tubuh, memperbaiki penyakit-penyakitnya, dan menyerap sisa-sisa bahan dalam usus yang lama-kelamaan dapat berubah menjadi racun.
Selain itu, puasa berperan dalam meningkatkan proses penyerapan dan pencernaan, memulihkan vitalitas jaringan dan berbagai sel tubuh, memperkuat pikiran dan meningkatkan daya ingat. Berbagai penelitian telah membuktikan bahwa puasa berperan dalam membersihkan kulit, memperbaiki penampilan, dan menambah kecantikannya.
Manfaat sosial puasa: Puasa memberikan banyak manfaat sosial, karena puasa merupakan perwujudan kesetaraan antarwarga masyarakat, karena semua warga masyarakat, baik kaya maupun miskin, merasakan lapar dan haus selama berpuasa, yang mendorong orang kaya untuk merasakan penderitaan orang miskin.
Diriwayatkan bahwa Nabi Yusuf a.s. dulu banyak berpuasa saat ia menjadi pengurus harta benda di bumi. Ketika ditanya tentang alasannya, ia berkata: “Aku takut jika aku kenyang, aku akan melupakan rasa lapar orang miskin.”
Puasa menyebarkan semangat keadilan dan kesetaraan di antara anggota masyarakat, karena orang miskin merasakan kesetaraan dan kenyamanan, sementara mereka sering menderita kelaparan dan kekurangan. Selain itu, puasa mengembangkan perilaku baik melalui pengendalian diri dan pengendalian diri, yang mengarah pada kebahagiaan di dunia ini dan akhirat.
Salah satu efek sosial puasa yang paling penting adalah pengembangan solidaritas dan altruisme, karena puasa menghilangkan keegoisan dalam jiwa dan menggantinya dengan semangat solidaritas dan altruisme. Kita akan menemukan orang kaya bergegas menawarkan uluran tangan kepada saudara-saudara mereka yang miskin, terutama karena mereka merasakan penderitaan mereka. Wallahua’lam.
REKENING KEBAIKAN: A.n. Yayasan Ukhuwah Care Indonesia
Rekening Zakat
Mandiri 167 00 555 000 77
BSI 8200 400 705
MUAMALAT 3050 7000 73
Rekening Infaq
BSI 8200 400 705
BCA 066 327 1960
MANDIRI 167 000 2432 085
Konfirmasi transfer:
Pak Acep – 081287026443
.