@ Cecep Y. Pramana
Pada abad kesembilan belas, sebelum ditemukannya mesin pembakaran internal (nternal combustion engine) yaitu mesin yang mengubah energi kimia dari bahan bakar menjadi energi mekanik, minyak mentah merupakan gangguan. Tidak seorang pun menginginkannya di tanah mereka, minyak itu mengotori tanah dan air.
Kemudian muncullah mesin pembakaran internal, mobil, dan bisnis minyak bumi. Tiba-tiba, ada pasar yang besar untuk minyak mentah karena seseorang telah menemukan sesuatu yang berguna untuk dilakukan dengannya. Tidak ada hal lain selain kehidupan itu sendiri yang benar-benar memiliki nilai intrinsik.
Agar sesuatu memiliki nilai, maka kita harus tahu apa yang harus dilakukan dengannya. Dan semakin produktif kita dapat menggunakannya, semakin tinggi nilainya. Inti dari sebagian besar komputer adalah chip mikroprosesor yang sebagian besar terbuat dari silikon.
Silikon lebih melimpah di alam daripada unsur lainnya kecuali oksigen. Saat kita berjalan di pantai mana pun di dunia, pasir di bawah kaki kita sebagian besar terdiri dari silikon. Namun silikon, ketika diproses menjadi chip komputer, dapat bernilai ribuan kali lipat beratnya dalam bentuk emas.
Apa yang membuat silikon begitu berharga? Bukan material itu sendiri melainkan fakta bahwa seseorang telah mengambil, memurnikan, dan memprosesnya menjadi sesuatu yang sangat berguna. Mengetahui apa yang harus dilakukan dengan sesuatu lebih penting daripada benda itu sendiri.
Hal ini berlaku tidak hanya untuk hal-hal yang nyata dan material, tetapi juga untuk hal-hal seperti ide, kontak bisnis, keterampilan, dan informasi. Kebanyakan orang terjebak dalam pengejaran tanpa henti untuk mencoba mendapatkan yang cukup, mencoba memiliki yang cukup.
Pendekatan seperti itu tidak akan pernah berhasil, karena sekadar memiliki yang cukup tidak akan pernah cukup. Kita harus tahu apa yang harus dilakukan dengannya. Bahkan, ketika kita tahu apa yang harus dilakukan dengan apa yang kita miliki, maka kita akan menemukan bahwa kita sudah memiliki yang cukup.
Itu adalah konsep yang sangat hebat. Konsep ini membebaskan kita dari pendekatan buntu untuk mendapatkan, dan memfokuskan kita pada pendekatan penciptaan kekayaan dengan memberi.
Bagaimana jika pabrik manufaktur dibuka, dan yang mereka lakukan hanyalah menimbun bahan mentah? Tentu saja bahan mentah diperlukan untuk produksi yang produktif. Namun, jika tidak ada yang dilakukan dengannya, maka bahan mentah tersebut hampir tidak berharga.
Untuk menghasilkan kekayaan, maka orang-orang yang mengoperasikan pabrik perlu mencari tahu apa yang harus dilakukan dengan semua bahan mentah tersebut, dan kemudian mereka perlu melakukannya.
Hal yang sama berlaku untuk kita. Untuk menghasilkan kekayaan, maka kita perlu mencari tahu apa yang harus dilakukan dengan apa yang kita miliki. Bagaimana kita dapat menghasilkan nilai maksimum bagi orang lain, dengan menggunakan keterampilan, pengetahuan, kontak, dan sumber daya yang kita miliki? Jawab pertanyaan itu, dan kita akan segera mulai menciptakan kekayaan. Bismillah..
Twitter: @CepPangeran | IG/Tiktok: cecep.asmadiredja | LinkedIn: cecepypramana
.