RUMAH PENA MOTIVASI

Pelajaran Dari Laba-laba

@ Cecep Y. Pramana

jaring laba-laba. Saat matahari muncul dari balik awan, secercah cahaya yang rapuh menarik perhatian. Beberapa meter dari sana terdapat jaring laba-laba, begitu halusnya hingga tak terlihat hingga sinar matahari menyinarinya dengan tepat.

Di tengah jaring itu terdapat seekor laba-laba kecil. Beberapa serangga, yang tampak kecil bagi saya namun sama besar atau bahkan lebih besar dari laba-laba kecil itu, terperangkap di dalam jaring. Itulah persediaan makanan laba-laba, pikir saya. Ia dengan tekun membangun jaring, lalu dengan sabar menunggu mangsanya, dan kemudian alam semesta yang berlimpah menyediakan makanan.

Serangga-serangga kecil itu sudah beterbangan sebelum laba-laba itu tiba. Laba-laba itu tidak ada hubungannya dengan itu. Yang dilakukan laba-laba adalah mengatur untuk menangkap beberapa dari mereka untuk makan malam.

Seandainya laba-laba itu tidak melakukan apa pun, dan tidak membangun jaring, maka serangga-serangga itu akan tetap beterbangan, tetapi tak satu pun dari mereka akan tersedia untuk makan malam hingga kenyang.

Tidak ada kekurangan serangga kecil. Dan sesungguhnya tidak ada kekurangan dalam segala jenis kelimpahan kehidupan. Namun, agar kelimpahan itu bermanfaat, maka ia harus dimanfaatkan dengan cara yang spesifik dan bermakna. Bagi laba-laba, hal itu berarti membangun jaring untuk menyediakan pasokan makanan. Lagipula, makanan sangat berarti bagi laba-laba.

Dengan membangun jaring, maka laba-laba mengekspresikan kelimpahan kehidupan secara bermakna. Dinamika yang sama berlaku di semua tingkatan. Ketika ada sesuatu yang bermakna bagi kita, hal itu sepenuhnya tersedia bagi kita di suatu tempat dalam kelimpahan kehidupan yang tak terbatas.

Namun, hal itu tidak muncul begitu saja karena kita menginginkannya. Melainkan, ia muncul ketika kita mengungkapkan keinginan kita akan hal itu melalui kehidupan kita. Itulah perbedaan yang krusial. Bagi laba-laba, hal itu berarti membangun jaringnya.

Dan bagi saya, hal itu mungkin berarti membangun situs web, blog pribadi, menulis cerpen, novel atau menulis buku. Bagi orang lain, hal itu mungkin berarti belajar untuk menjadi ilmuwan peneliti atau instruktur senam, dan lainnya.

Kita semua harus membangun semacam jaring. Jaring tidak menciptakan kelimpahan, karena kelimpahan itu sudah ada. Apa yang dilakukan jaring adalah menghubungkan kita dengan ekspresi kelimpahan tertentu yang ingin kita alami. Dan itu, bagaikan siklus yang baik, membuat kelimpahan hidup semakin hadir dan tersedia.

Saat saya memperhatikan angin kencang bertiup melalui jaring, saya bertanya-tanya. Apa yang terjadi ketika jaring itu putus? Bagaimana perasaan laba-laba tentang hal itu? Sebenarnya, saya menyadari, tidak penting apa yang dipikirkan atau dirasakan laba-laba. Yang penting adalah apakah laba-laba membangun jaring baru atau tidak.

Kelimpahan hidup tidak pernah berakhir. Namun, berbagai koneksi kita dengan kelimpahan itu datang dan pergi. Jika kita terlalu terobsesi meratapi kepergiannya, maka kita kehilangan kesempatan untuk membuat lebih banyak koneksi.

Kita menghargai setiap koneksi, bukan karena apa adanya, tetapi karena kelimpahan yang menghubungkan kita dengannya. Jika tidak ada serangga yang bisa ditangkap, laba-laba tidak akan membutuhkan jaring apa pun.

Yang dipahami laba-laba adalah bahwa serangga selalu ada. Jadi, jika jaringnya tertiup angin, yang harus dilakukan hanyalah membangun yang baru. Tentu saja, hal itu pekerjaan yang berat. Tentu, sayang sekali yang lama hilang. Tetapi kelimpahan itu tidak hilang. Ia hanya membutuhkan koneksi baru.

Kita sering kali kehilangan koneksi dengan kelimpahan hidup. Namun, bahkan ketika kita kehilangannya, maka kelimpahan itu masih ada. Dan yang kita miliki adalah kesempatan untuk membangun koneksi yang lebih baik, jaring yang lebih besar dan lebih kuat. Begitu kita melakukannya, maka kelimpahan mengalir lebih deras dari sebelumnya.

Laba-laba kini telah melahap semua mangsanya. Serangga-serangga itu telah lenyap dan ia merayap di sekitar jaring, memintal ulang sebagian jaringnya, lalu membuat koneksi dengan kelimpahan yang semakin kuat. Bismillah…

Twitter: @CepPangeran | IG/Tiktok: cecep.asmadiredja | LinkedIn: cecep asmadiredja
.

0Shares

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *