@ Cecep Y. Pramana
Bagaimana kita mendorong diri ini untuk bertindak sekarang? Berikut beberapa saran, semoga menjadi perhatian.
Berfokuslah secara intens pada hal-hal positif yang akan dicapai oleh tindakan kita. Dalam pikiran kita, visualisasikan secara detail dan kaya apa yang akan kita dapatkan dari tindakan kita.
Baik itu sesuatu yang ingin kita capai, atau sesuatu yang ingin kita singkirkan, visualisasikan persis seperti apa hidup kita setelah pekerjaan itu selesai. Semakin intens kita membayangkannya, semakin baik.
Berfokuslah pada hal-hal negatif yang akan terjadi jika kita tidak bertindak. Satu-satunya alasan nyata kita menghindari tindakan adalah karena kita mengaitkan rasa sakit atau ketidaknyamanan dengannya.
Meskipun melakukan tindakan itu pada akhirnya dapat memberi kita banyak kesenangan dan kepuasan, keinginan kita untuk menghindari rasa sakit atau ketidaknyamanan jangka pendek seringkali bahkan lebih kuat daripada keinginan kita untuk menciptakan sesuatu yang menyenangkan dan memuaskan dalam jangka panjang.
Cara mengatasi dinamika tersebut adalah dengan mengaitkan sesuatu yang bahkan lebih menyakitkan dengan tidak bertindak. Alih-alih berfokus pada rasa sakit yang relatif kecil karena mengambil tindakan, lebih baik fokus pada rasa sakit yang lebih besar karena tidak mengambil tindakan (misalnya, penyesalan seumur hidup).
Ungkapkan semua alasan kita dan atasi. Pikirkan semua alasan yang bisa kita pikirkan untuk tidak mengambil tindakan, lalu hancurkan semua alasan itu dengan satu kata. Kata apa itu? “Tetapi.” Kata itu sangat ampuh yang bisa kita gunakan untuk melenyapkan setiap alasan yang bisa kita pikirkan.
Nyatakan saja alasannya, tambahkan kata “tetapi” setelahnya, lalu selesaikan kalimatnya. Misalnya, “Saya terlalu lelah untuk mengerjakan ini malam ini, TETAPI hal ini akan memberikan perbedaan positif yang besar dalam presentasi saya”.
Kata “tetapi” akan sepenuhnya meniadakan apa pun yang mendahuluinya. “Saya belum pernah melakukan hal ini sebelumnya, TETAPI saya bisa belajar”. Masukkan kata “tetapi” di sana dan tantang diri kita untuk menyelesaikan kalimatnya. Ulas setiap alasan, dan singkirkan semua alasan itu untuk selamanya.
Rasakan sepenuhnya rasa frustrasi kita terhadap keadaan. Gunakan energi frustrasi itu untuk mendorong kita bergerak dan bertindak demi memperbaiki keadaan. Frustrasi adalah cara kita mengatakan kepada diri sendiri, dengan tegas, bahwa beberapa perubahan harus dilakukan, bahwa suatu tindakan harus diambil.
Sayangnya, frustrasi bisa begitu menyakitkan sehingga ketika kita merasakannya, maka kita mulai mencari tempat lain untuk memfokuskan perhatian. Kita mungkin mengeluh selama beberapa menit (atau jam, atau hari) lalu beralih ke hal lain, tanpa benar-benar menyelesaikan masalah.
Namun, bayangkan apa yang akan terjadi jika kita benar-benar menyelami frustrasi kita dan merasakannya dengan segenap jiwa. Pertimbangkan untuk membiarkan frustrasi itu mengalir sepenuhnya dalam kesadaran kita, sementara kita mendengarkan dengan saksama semua yang dikatakannya.
Bahkan frustrasi yang paling negatif pun dapat memberi kita motivasi positif yang kuat. Jadi, rasakan frustrasi itu sepenuhnya, dan biarkan ia mendorong kita untuk segera mengambil tindakan positif dan efektif.
Ambil langkah kecil pertama. Jangan repot-repot berkomitmen pada keseluruhan proyek atau tindakan. Lakukan saja sesuatu yang sangat mudah dan sangat kecil. Intinya adalah untuk memulai sedikit momentum. Misalnya, jika kita akan membersihkan garasi, maka carilah satu hal kecil yang bisa kita buang ke tempat sampah, lalu lakukanlah.
Setelah kita melakukan tindakan kecil itu, maka biarkan diri kita sepenuhnya menikmati betapa menyenangkannya hal itu. Kemudian, ikuti momentumnya dan biarkan hal itu membantu kita terus berusaha.
Jadikan hal itu menyenangkan. Pikirkan sesuatu yang kita anggap menyenangkan. Apakah ada yang harus membujuk kita untuk melakukannya? Tentu saja tidak. Jika menyenangkan, maka pada dasarnya itu adalah sesuatu yang akan kita lakukan tanpa bujukan apa pun.
Sadarilah bahwa hampir semua hal bisa menyenangkan jika kita menganggapnya menyenangkan dan mengasyikkan. Temukan cara untuk membuat sesuatu menyenangkan, dan kita tidak hanya akan ingin melakukannya; kita juga akan menjadi lebih baik dalam melakukannya.
Pemain terbaik menikmati permainannya. Musisi terbaik mencintai musik. Orang-orang yang berprestasi tinggi menikmati pencapaiannya. Apakah kita melihat pola di sini? Apa pun yang harus kita lakukan untuk mencapai kesuksesan, maka temukan cara untuk menikmatinya. Kita bisa melakukan apa yang kita sukai, atau mencintai apa yang kita lakukan. Tidak masalah yang mana.
Yang penting adalah bagian “melakukannya”. Bertindaklah yang membawa kesuksesan. Ya, kita bisa berjuang melawan keinginan kita sendiri, merasa sengsara, dan akhirnya mencapai tujuan kita. Tapi mengapa? kita akan jauh lebih efektif dan sukses secara konsisten ketika kita menikmati melakukan hal-hal yang membawa kesuksesan. Bismillah…
Twitter: @CepPangeran | IG/Tiktok: cecep.asmadiredja | LinkedIn: cecep asmadiredja
.