Sesungguhnya, kehidupan ini bukanlah sekumpulan ‘nasib’ dan kebetulan yang terjadi begitu saja, terlepas dari setiap kaidah-kaidah kehidupan yang kita jalani di dalamnya.
Memang, ada beberapa hal yang adakalanya terjadi tanpa kita kehendaki, tetapi sangat jarang dan bisa disebut pengecualian yang tidak bisa kita jadikan patokan atau pegangan.
Kita pun tidak boleh menjadikannya sebagai pedoman hidup. Banyak orang berlebihan memaknai ‘nasib’. Bahkan hampir semua yang dialaminya dalam hidup ini disandarkan padanya.
tetapi, mereka yang lemah dan terperdaya akan terus berupaya menyembunyikan aib dan kekurangan mereka di balik tirai kekuatan tersembunyi yang menakjubkan, yang bisa mengenai siapa saja dan luput dari siapa saja tanpa perhitungan.
Sembilan persepuluh keahlian merupakan buah dari kesungguhan, kerja keras, motivasi diri terus menerus, dan tentunya juga kesabaran dan rasa syukur.
Tetapi, orang ‘bodoh’, ia tidak akan percaya bahwa kesuksesan dan kesungguhan adalah hal yang tidak bisa dipisahkan jalannya. ia terus bersatu menentukan jalan yang telah digariskan.
Sesungguhnya, bahwa ‘nasib’ itu sendiri pada dasarnya adalah hasil dari kelelahan memeras tenaga, motivasi, kesabaran, dan juga keteguhan hati. Inilah sifat-sifat yang mendatangkan nasib. Bahkan, sifat-sifat inilah yang melindungi seseorang dari nasib buruk.
Adapun ‘nasib’ yang dipahami kebanyakan orang, bahkan tidak terkecuali kita didalamnya tidaklah ada kecuali ‘alam kamus’ bagi orang-orang yang lemah, bahkan terpedaya sendiri.
Cecep Y Pramana | Twitter/IG/LINE: @CepPangeran | LinkedIn: Cepy Pramana | Google+: CecepYPramana | Email: pangeranpram@gmail.com
.