RUMAH PENA MOTIVASI

Kisah Masuk Islam Sayyidah Shafiyyah, Istri Nabi SAW

@ Cecep Y. Pramana

Para Ummul Mukminin memiliki peranan yang besar dalam menyebarkan ajaran Islam. Bagaimana tidak, merekalah orang-orang yang selalu mendampingi Nabi Shalallahu ‘alaihi wasallam dalam seruannya, dan selalu menjadi orang pertama yang mendukungnya.

Tentu saja mereka adalah wanita terbaik di dunia. Di antara wanita-wanita tersebut adalah: Shafiyah binti Huyayy bin al-Akhtab. Dia masuk Islam selama penaklukan Khaibar, sebagaimana dibuktikan dalam Sahih al-Bukhari. Anas radhiyallahu ‘anhu berkata sebagai berikut:

Nabi Shalallahu ‘alaihi wasallam melakukan shalat subuh di dekat Khaibar pada dini hari, kemudian ia berkata: Allah Maha Besar! Khaibar telah hancur! Apabila kami turun ke pelataran suatu kaum, maka sungguh buruk pagi itu bagi orang-orang yang telah diberi peringatan.

Mereka keluar berlarian di jalan-jalan, lalu Nabi Shallallahu ‘alaihi wasallam membunuh para pejuang dan menawan anak-anak. Di antara para tawanan itu ada Shafiyah yang pergi ke Dihya al-Kalbi, lalu menghadap Nabi Shallallahu ‘alaihi wasallam dan menjadikan kebebasannya sebagai mas kawinnya.

Ibnu Hisham meriwayatkan di dalam bukunya bahwa ketika Nabi Shalallahu ‘alaihi wasallam menaklukkan Khaibar, ia menawan anak-anak, dan salah seorang tawanan adalah Shafiyah binti Huyayy bin al-Akhtab (pemimpin Yahudi dari Bani Nadhir), yang merupakan putri seorang raja dan istri seorang raja, dan garis keturunannya kembali ke Nabi Allah, Harun. Ibnu Qayyim berkata: Dia adalah salah satu wanita tercantik di dunia.

Pernikahan Shafiyah sebelum masuk Islam

Ummul Mukminin, Shafiyah, menikah dengan seorang pria Yahudi bernama Salam bin Mishkam sebelum ia masuk Islam. Setelah Salam bin Mishkam meninggalkannya, dia menikah dengan Kinanah ibn Abi al-Haqiq. Kemudian dia bermimpi bahwa bulan jatuh dari langit dan mendarat di pangkuannya.

Dia menceritakan hal itu kepada suaminya, dan dia menjadi sangat marah. Dia menampar wajahnya dan berkata: “Apakah kamu ingin raja Yatsrib menjadi suamimu?” Ini merujuk kepada Utusan Allah, dan itulah yang sebenarnya terjadi. Kinanah bin al-Haqiq terbunuh dalam Perang Khaibar pada tahun ketujuh Hijriah, di bulan Muharram.

Kisah Pernikahan Shafiyah dengan Nabi SAW

Benteng Banu al-Haqiq ditaklukkan, dan Shafiyah binti Huyayy termasuk di antara tawanan pertempuran. Ketika harta rampasan perang dibagikan di kalangan kaum Muslimin, Shafiyah merupakan harta rampasan perang untuk sahabat mulia Dihya al-Kalbi radhiyallahu ‘anhu.

Salah seorang sahabat datang dan berkata, “Wahai Rasulullah, Shafiyah adalah seorang wanita bangsawan di antara wanita-wanita kaumnya, dan dia tidak layak untukmu kecuali jika dia memang milikmu”. Maka Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam mengambilnya dari Dihya al-Kalbi radhiyallahu ‘anhu dan memberinya sembilan orang sebagai penggantinya.

Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wasallam memberikan pilihan kepadanya, yaitu tetap mengikuti agama kaumnya atau masuk Islam. Allah Subhanahu wata’ala membuka hatinya untuk Islam, maka Ummu Sulaim mempersiapkannya untuk Nabi Shalallahu ‘alaihi wasallam. Nabi Shalallahu ‘alaihi wasallam mengadakan pesta dengan kurma, makanan terbaik, dan yoghurt kering, dan menjadikan kemerdekaannya sebagai mas kawinnya.  

Jeda dengan sikap Shafiyah

Ummu Mukminin, Safiyya binti Huyayy bin Akhtab radhiyallahu ‘anha memiliki akhlak yang sehat, kesabaran dan ilmu pengetahuan. Di antara situasi yang menunjukkan hal ini adalah sebagai berikut:

Kisah gadis budak

Diriwayatkan bahwa seorang budak perempuan mendatangi Umar bin Khattab radhiyallahu ‘anhu dan mengadukan hal tersebut. Dia berkata: “Shafiyah mencintai hari Sabat dan tetap berhubungan dengan orang-orang Yahudi”.

Maka Umar radhiyallahu ‘anhu mengutus orang untuk bertanya kepadanya, maka Ummul Mukminin berkata: “Adapun hari Sabat, aku tidak menyukainya sejak Allah Subhanahu wata’ala menggantinya dengan hari Jumat. Adapun orang-orang Yahudi, aku memiliki hubungan kekerabatan dengan mereka dan aku menjalin hubungan dengan mereka”.

Maka Shafiyah radhiyallahu ‘anha bertanya kepada budak perempuan itu tentang alasan dia berbuat demikian! Gadis budak itu berkata: Setan. Maka Ummul Mukminin Sayyidah Shafiyah membebaskannya.

Ingatkan orang tentang kebaikan

Ummul Mukminin Shafiyah, sangat giat membimbing manusia dan mengarahkan mereka ke jalan yang benar serta mengingatkan mereka tentang Allah Subhanahu wata’ala, Tuhan Yang Maha Esa. Diriwayatkan bahwa ada segerombolan orang yang berada di dekat kamarnya di masjid sedang membaca Kitab Allah Ta’ala.

Hingga mereka sampai pada sebuah ayat yang mulia yang di dalamnya terdapat tempat untuk sujud, maka mereka pun bersujud. Ia memanggil mereka dari balik kerudung seraya berkata: “Ini adalah sujud dan membaca Al-Qur’an, mana tangisannya?”

Ia hidup hingga masa para khalifah yang mendapat petunjuk dan hidup pada masa Muawiyah raḍhiyallahu ‘anhu, dan meninggal pada tahun lima puluh Hijriah. Ia meninggalkan wasiat agar sahabatnya, Ummul Mukminin Aisyah radhiyallahu ‘anha, diberi seribu dinar dan dimakamkan di Al-Baqi’ Madinah. Wallahua’lam.

Twitter: @CepPangeran | IG/Tiktok: cecep.asmadiredja | LinkedIn: cecep asmadiredja
.

0Shares

3 thoughts on “Kisah Masuk Islam Sayyidah Shafiyyah, Istri Nabi SAW

Leave a Reply to Justin4653 Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *