@ Cecep Y. Pramana
Pandanglah kehidupan dari sisi yang cerah dan bahagia, yakinkan diri kita dan katakan berulang-ulang bahwa kita bahagia dan kita punya alasan untuk tetap dan terus bahagia, hancurkan keputusasaan dengan kata-kata optimisme dan kegembiraan, dan setiap kali keputusasaan menguasai kita, maka biarkan harapan bersinar dalam hati kita dan berserulah keras-keras bahwa kita bahagia dan kesedihan tak punya tempat di hati kita.
click: profitableratecpm.com
Jangan putus asa jika kita tersandung dan jatuh ke dalam lubang besar, kita akan keluar darinya dengan lebih kuat dan lebih tangguh. Optimisme adalah lilin yang masih menyala dalam rahim kegelapan.
Ketika kegelapan tiba, maka kita pasti akan melihat cahaya yang akan menarik kita dan menyalakan dalam diri kita sebuah harapan untuk bekerja dan ambisi untuk menghadapi tantangan. Betapa indahnya hidup ini ketika kita melihatnya dari sisi yang cerah, dan betapa indahnya sinar matahari ketika sinar keemasannya bersinar dengan optimisme.
Jangan bersedih jika anak panah mematikan mengenai diri kita dari orang yang paling dekat di hatimu, karena kita akan menemukan seseorang yang akan mencabut anak panah itu dan mengembalikan kehidupan dan senyummu.
Jangan biarkan kesedihan menjadi tema hari kita, dan jangan putus asa saat masalah atau rintangan terjadi dalam hidup kita. Yakinlah sepenuhnya bahwa itu akan hilang saat kita optimis, bernapaslah dengan tenang, dan kembali kepada Sang Pencipta Azza Wa Jalla.
Silakan saja tinggalkan pesimisme pada mereka yang sengsara, karena hidup lebih indah dengan senyuman manis dan jiwa yang mencintai kehidupan. Bersikaplah optimis dan berlindunglah kepada Allah Subhanahu wata’ala. Bentangkan sajadah kita di tengah gelapnya malam saat orang-orang sedang tidur dan keheningan memenuhi udara.
Janganlah seperti burung bangau, burung menakjubkan yang menyanyikan melodi terindahnya saat berdarah, karena tidak ada apa pun di dunia ini yang bernilai setetes darahmu. Jangan pernah membuat alasan atas ketidakmampuanmu dan mempercayainya, jangan pernah membuat keterbatasan pada diri kita sendiri.
Serahkan seluruh hidup kita kepada perasaan yang tulus dan hati yang menerima kita apa adanya, dan jangan berikan sedetik pun dari hidup kita kepada kekasih yang menjauh atau hati yang meninggalkan kita tanpa alasan.
Jika kemarin hilang, maka hari ini ada di tangan kita. Jika hari ini akan mengumpulkan daunnya dan berlalu, maka kamu memiliki hari esok. Jangan bersedih tentang hari kemarin, karena ia tidak akan kembali. Jangan menyesali hari ini, karena ia akan berlalu. Bermimpilah tentang matahari yang bersinar di hari esok yang indah.
Jadilah kuat dan cobalah untuk tetap kuat, bahkan jika orang yang pernah mendukung meninggalkan kita. Optimisme berarti membakar kertas pesimisme. Jadikanlah segala kebahagiaan di hati kita dengan berpegang teguh pada Kitab Tuhanmu, Allah Azza Wa Jalla.
Setelah masa-masa sulit maka datanglah hujan, setelah masa sulit maka datanglah kelegaan, setelah kesedihan maka datanglah kegembiraan, sebagaimana setelah kegelapan maka datanglah pagi ini.
Pikiran pendek terindah tentang optimisme
Kalaulah seseorang dapat memberi harapan, ia tidak akan pelit memberikannya, sekalipun harapan itu palsu. Harapan adalah balon yang membawa kita menjauh dari kekejaman umat manusia. Seseorang yang tidak memiliki harapan bagaikan bunga mawar yang tidak disiram air. Tanpa air, bunga itu bisa mati sebelum menemukan seseorang yang bisa menyelamatkannya.
Kalaulah seseorang dapat memberi harapan, maka ia tidak akan pelit memberikannya, sekalipun harapan itu palsu. Tanpa harapan, mereka yang tertindas tidak akan hidup sampai hari ini. Keindahan wajah dengan senyumnya yang polos.
Senyum harapan lebih kuat dari semua rintangan. Harapannya adalah melihat duri dan berbahagia dengan kehijauannya. Berharap untuk membakar kertas pesimisme. Harapan adalah lilin yang masih menyala dalam rahim kegelapan. Seseorang dapat hidup tanpa penglihatan, tetapi dia tidak dapat hidup tanpa harapan.
Kata-kata menyentuh tentang optimisme
Selama masih ada harapan di hati kita, maka kita akan meraih impian kita. Kita akan terus maju, dan tidak ada kesulitan yang akan menghalangi kita. Kita akan memasuki perlombaan kehidupan dan meraih kemenangan dengan tekad kita, karena putus asa dan menyerah bukanlah sifat kita.
Seseorang dapat hidup tanpa penglihatan, tetapi dia tidak dapat hidup tanpa harapan. Manusia adalah logam, mereka berkarat karena kebosanan, berkembang karena harapan, dan menyusut karena kesakitan. Dia yang sehat memiliki harapan, dan dia yang memiliki harapan memiliki segalanya.
Kita akan bekerja bersama untuk mendukung keberanian di mana ada ketakutan, untuk mendorong negosiasi di mana ada konflik, dan untuk memberi harapan di mana ada keputusasaan. Saya belum pernah melihat sesuatu seperti pertengkaran yang terlalu banyak sehingga dapat menggagalkan harapan dan menghancurkan pekerjaan.
Seseorang yang tidak memiliki harapan bagaikan tanaman tanpa air, seseorang yang tidak memiliki senyum bagaikan bunga mawar yang tidak harum, dan seseorang yang tidak memiliki iman kepada Allah Azza Wa Jalla, maka bagaikan binatang buas di tengah kawanan yang kejam.
Kita akan hidup dengan harapan, dan mungkin harapan itu tidak akan datang. Saya akan menjalani hidup saya setelah membuang banyak waktu saya. Kalau saja kekuatan kita tidak goyah, kalau saja harapan yang kita pegang teguh tidak lumpuh akibat bencana realita.
Kita hidup untuk menggambar senyum, menghapus air mata, dan meringankan rasa sakit, karena hari esok telah menanti kita, masa lalu telah berlalu dan kita memiliki janji dengan cakrawala fajar baru.
Janganlah kita putus asa jika kita tersandung dan jatuh ke dalam lubang yang lebar, karena kita akan keluar darinya sebagai orang yang lebih tangguh dan lebih kuat lagi, dan Allah Subhanahu wata’ala beserta orang-orang yang sabar.
Pemikiran tentang harapan dan optimisme
Merasa optimis dan penuh harapan di masa sulit didasarkan pada fakta bahwa sejarah manusia adalah sejarah yang tidak hanya mencakup kekuatan dan kekuasaan manusia, tetapi juga belas kasih, pengorbanan, keberanian, dan kebaikan.
Apa yang kita pilih untuk ditegaskan dalam sejarah yang kompleks ini menentukan jalan hidup kita. Jika kita hanya melihat hal-hal buruk, hal itu dapat menghancurkan kemampuan seseorang untuk melakukan apa pun. Oleh karena itu, harus selalu ada harapan dan keyakinan di dalamnya.
Sejak kita muda, maka kita tahu bahwa kehidupan dapat menghancurkan kita dan semua orang, kita tidak dapat lari dari kehancuran itu, tetapi kita juga belajar bahwa kita dapat memperbaikinya, kita saling memperbaiki dan menanamkan harapan di hati orang lain.
Harapan adalah gerbang yang dilalui seseorang untuk menggapai mimpinya, melihatnya tumbuh di depan matanya dan menjadi kenyataan seiring berjalannya hari. Harapan adalah lilin yang menyala yang dinyalakan seseorang di jalan gelap yang tidak dilalui orang lain, membuatnya melihat kenyataan dengan jelas sehingga ia dapat menjauh dari ilusi dan takhayul.
Ia tidak akan menggantungkan hidupnya pada siapa pun, juga tidak menjadikan orang lain sebagai sarana untuk mencapai tujuannya. Sebelum menggantungkan harapan pada seseorang, seseorang harus berusaha sekuat tenaga untuk mencapai tujuannya. Sandaran harapan dan kehidupan hanya menggantungkan kepada Allah Subhanahu wata’ala.
Seseorang tidak boleh menggantungkan harapan pada awan dan membangunnya tanpa berusaha keras untuk mencapai tujuannya. Perasaan emosional dan keinginan untuk mencapai tujuan saja tidak cukup bagi seseorang dan tidak akan menuntunnya pada apa yang diinginkannya.
Siang hari datang setelah gelap gulita, hujan lebat datang setelah kemarau panjang, dan hangatnya musim panas datang setelah dinginnya musim dingin. Kehidupan ini datang setelah proses melahirkan. Semakin berat krisis, maka semakin dekat pula akhirnya. Hal ini memperkuat gagasan agar seseorang tetap bertekad untuk mencapai tujuannya, dan bersabar serta berani hingga akhir hayatnya.
Seseorang mungkin mulai menggali untuk mencapai harta karun yang berharga pada kedalaman tertentu di dalam tanah, dan setelah beberapa saat, ia menyerah karena tidak menemukan apa pun. Harta karun ini sebenarnya terletak beberapa meter jauhnya. Jika ia berharap akan keberadaannya dan bertekad untuk mencapainya, ia akan memperoleh apa yang diinginkannya. Oleh karena itu, harapan adalah harta karun sejati yang tak ternilai harganya.
Kata-kata optimis dan penuh harapan
Kalaulah seseorang dapat memberi harapan, maka ia tidak akan pelit memberikannya, sekalipun harapan itu palsu. Api harapan harus menerangi kegelapan keputusasaan dan pohon kesabaran harus menghasilkan buah harapan.
Dia yang hidup dengan harapan, tidak mengenal hal yang mustahil. Marilah kita menyalakan obor untuk merobek benang-benang keputusasaan. Kapal kehidupan tidak akan tenggelam di lautan keputusasaan selama masih ada kemuliaan yang bernama harapan. Dan kekecewaan adalah bukti bahwa harapan itu salah tempat.
Tanpa harapan, mereka yang tertindas tidak akan hidup sampai hari ini. Keindahan wajah dengan senyumnya yang polos. Senyum kita yang ikhlas membuat kita mendapatkan lebih banyak teman. Senyuman tidak memerlukan biaya apa pun, namun memiliki arti yang besar.
Senyuman tulus lebih baik daripada tawa palsu. Hal terindah di dunia adalah senyuman yang mampu menembus air mata. Kunci hati adalah senyuman dan senjata kehidupan adalah pikiran. Senyuman adalah bahasa yang tidak memerlukan terjemahan.
Buang-buanglah hari-hari dalam hidup kita tanpa tersenyum. Hidup mengajarkan kita untuk tersenyum ketika orang lain mengharapkan kita menangis. Jika kesedihan menghalangi jalan kita sekali, maka kebahagiaan akan menghalangi jalan kita berkali-kali.
Frase optimisme dan harapan hidup
Daripada mengutuk kegelapan, lebih baik nyalakan lilin. Harapan tidak ada hubungannya dengan logika. Pikiran yang kuat selalu penuh harapan, motivasi dan selalu memiliki sesuatu untuk diharapkan. Harapan besar menghasilkan orang-orang hebat.
Jika kita merasa jauh dari orang lain, kesepian atau terasing, maka ingatlah kedekatan kita dengan Allah Subhanahu wata’ala. Segala sesuatu yang sulit, jika kita meminta pertolongan kepada Allah Subhanahu wata’ala, maka akan menjadi mudah. Jika engkau diliputi delusi, obsesi, kecemasan dan ketakutan, maka jagalah lidah kita agar tetap lembab dengan mengingat Allah Subhanahu wata’ala.
Matahari terbenam tidak menghalangi terbitnya matahari baru. Tetaplah tersenyum cerah, hal itu adalah pintu gerbang kita untuk mencairkan suasana dengan orang-orang di sekitar kita. Kita harus memberikan pujian yang tulus, tetapi tanpa kemunafikan atau kepura-puraan.
Hindari berdebat, karena berdebat akan membuat pihak lain menjadi keras kepala. Perlakukan orang lain sebagaimana kita ingin diperlakukan. Kita mungkin menahan rasa sakit selama berjam-jam, tetapi jangan menerima keputusasaan sedetik pun. Jangan marah, apapun alasannya, karena marah itu datangnya dari setan.
Berpikirlah dengan hati yang gembira, selalu tebarkan optimisme dan harapan di sekitar kita, dan jauhi pesimisme. Janganlah seperti lalat, hendaklah selalu ringan dalam segala hal, tidak lebih dan tidak kurang. Tanpa harapan untuk hari esok, maka kaum tertindas tidak akan hidup sampai hari ini.
Rekayasa yang paling indah dan menakjubkan di dunia adalah membangun jembatan harapan di atas sungai keputusasaan. Ada orang yang adalah harapan itu sendiri. Segala sesuatu mungkin berbalik melawan kita, tetapi Allah Subhanahu wata’ala akan selalu bersama kita. Bertemanlah penuh cinta dengan Tuhan Yang Maha Kuasa dan segala sesuatu akan menyertai kita. Saya pesimis karena kecerdasan, tetapi optimis karena tekad.
Mengapa takut, matahari tidak menjadi gelap di satu arah tanpa bersinar di arah yang lain? Jangan putus asa, kunci terakhir dalam set tersebut biasanya adalah kunci yang akan membuka pintu. Carilah pertolongan dari Allah Subhanahu wata’ala dan janganlah merasa tidak berdaya. Tak ada keputusasaan dalam hidup, dan tak ada hidup dalam keputusasaan.
Seseorang menjadi tua ketika alasan menggantikan harapan. Bunga yang mengikuti matahari akan melakukannya bahkan pada hari berawan. Nah, temanku, yang penting bukanlah apa yang mereka ambil dari kita, melainkan apa yang kita lakukan dengan apa yang tersisa yang kita miliki.
Yang penting bukanlah apa yang terjadi pada kita, melainkan apa yang kita lakukan terhadapnya. Tak ada keputusasaan dalam hidup, dan tak ada hidup dalam keputusasaan. Ada retakan di mana-mana dan itulah cara cahaya masuk. Ada yang mengeluh karena mawar itu berduri, dan ada pula yang optimis karena ada mawar yang tumbuh di atas duri-durinya.
Jika kita memandang keberadaan dengan optimisme, maka kita akan melihat keindahan pada semua atomnya. Bila kita tidak optimis, maka kecerdasan akan menurun. Bersikaplah rendah hati terhadap semua orang, karena sifat manusia selalu menolak orang yang sombong dan congkak.
Belajarlah untuk selalu memaafkan. Balaslah dengan kata-kata yang baik dan kita akan memaksa orang di depan kita untuk menghormati kita. Jangan berdiri bersama orang yang memberi nasihat. Berikan apa yang kamu inginkan, tetapi dengan cara yang membuat orang di depan kita tidak berpaling dari kita.
Berada bersama orang lain di saat senang sebelum susah, berbagi kesedihan dan kegembiraan. Belajarlah untuk tidak mengkritik orang lain, karena omongannya akan hilang dan pengaruhnya tetap berada di alam bawah sadar. Harapan adalah jendela kecil, yang tidak peduli seberapa kecilnya, membuka cakrawala luas dalam kehidupan.
Manusia adalah logam, mereka berkarat karena kebosanan, berkembang karena harapan, dan menyusut karena kesakitan. Percaya kepada Allah Subhanahu wata’ala adalah harapan paling terbaik, dan bersandar kepada-Nya adalah perbuatan yang paling memuaskan. Ingatlah, sahabatku, harapan adalah hal yang baik, dan hal-hal baik tidak akan pernah mati. Wallahua’lam.
TikTok/IG: cecep.asmadiredja | LinkedIn: cecepypramana | lynk.id/ceppangeran
.