RUMAH PENA MOTIVASI

Bicara Tentang Optimisme

@ Cecep Y. Pramana

Sebuah kata Positif: Kata ini merangkum makna optimisme. Yaitu harapan, kegembiraan untuk masa depan, dan pandangan positif terhadap segala hal. Yaitu kemampuan kita untuk bertahan dalam kesulitan hari ini dengan harapan akan masa depan yang lebih baik.

Klik: profitableratecpm.com

Optimisme adalah cahaya yang menerangi jalan kita di tengah kegelapan, membantu kita menjalani hidup penuh cinta, memampukan kita meraih mimpi dan harapan, serta memandang hidup dengan mata yang penuh cinta dan impian tentang yang terbaik, hidup bermartabat dan bahagia, penuh cahaya dan rasa cukup terhadap kehendak dan takdir Tuhan, jauh dari keputusasaan dan pesimisme.

Optimisme adalah pandangan hidup yang membuat seseorang memandang dunia secara positif, atau mempertahankan kondisi pribadi yang positif. Optimisme adalah padanan filosofis dari pesimisme.

Orang optimis umumnya percaya bahwa orang dan peristiwa pada dasarnya baik, dan bahwa sebagian besar situasi pada akhirnya akan menjadi lebih baik. Optimisme adalah kecenderungan untuk melihat sisi positif dari peristiwa atau situasi dan mengharapkan hasil terbaik.

click: adsterra.com

Teka-teki terkenal menggambarkan optimisme versus pesimisme melalui pertanyaan. Teka-teki tersebut mempertimbangkan seseorang yang diberi segelas air, setengah penuh, dan pertanyaannya adalah, “Bagian mana yang Anda lihat?” Setengah penuh atau setengah kosong?

Kebijaksanaan konvensional meramalkan bahwa orang optimis akan menjawab, “Setengah penuh,” dan orang pesimis akan menjawab, “Setengah kosong” (dengan asumsi bahwa “penuh” dianggap baik, dan “kosong” dianggap buruk).

Kutipan tentang optimisme

Harapan mungkin memudar, tetapi tidak hilang. Rumah tempat aku tertawa lebih baik daripada istana tempat aku menangis. Jadilah seperti pohon palem yang berbuah lebat dan menghasilkan buah yang terbaik. Jangan membebani harimu dengan kekhawatiran akan hari esok, karena kekhawatiran hari esok mungkin tidak akan datang dan engkau akan kehilangan kebahagiaan hari ini.

Kebanggaan bukanlah ketika kita tidak pernah jatuh, tetapi kebanggaan adalah ketika kita mampu bangkit setiap kali terjatuh. Selalu ada orang yang lebih buruk keadaannya daripada kita, jadi tersenyumlah. Beberapa orang tidak berani menjadi raja bahkan dalam mimpinya, dan itu adalah kesalahan besar.

Penyair besar pernah berkata: Wahai kamu yang suka mengeluh, dan kamu tidak sakit, bagaimana jadinya jika kamu sakit? Penjahat terburuk di bumi adalah jiwa yang mengantisipasi kepergian sebelum kepergian.

Wahai kamu yang suka mengeluh, dan kamu tidak sakit, jadilah baik dan kamu akan melihat kehidupan sebagai sesuatu yang indah. Bersikaplah optimis dan kita akan menemukannya.

Manfaat optimisme

Optimisme adalah alasan terjadinya hal-hal baik. Orang yang optimis terhadap hal-hal baik akan menuai hal-hal baik pada akhirnya. Optimisme mendorong orang untuk memberi, maju, bekerja, dan sukses. Optimisme mendorong orang untuk mengatasi kesulitan.

Optimisme mendatangkan ketenangan pikiran dan kenyamanan hati. Optimisme adalah melatih jiwa untuk percaya kepada Tuhan dan merasa puas dengan penghakiman-Nya. Optimisme mengajarkan orang beriman untuk memiliki pandangan positif terhadap setiap cobaan.

Optimisme merupakan bukti keimanan kepada Tuhan Yang Maha Esa. Seorang yang optimis tidak akan membangun penjara dari kemalangan untuk memenjarakan dirinya, tetapi justru menantikan kelegaan yang muncul setelah setiap kesulitan.

Orang yang optimis adalah orang yang paling bahagia; ia melihat kehidupan sebagai indah, tidak seperti orang yang pesimis yang tidak melihat sesuatu pun yang indah dalam hidup. Orang yang optimis adalah orang yang paling sehat, karena perasaan bahagia dan optimisme memiliki efek positif pada kesehatan manusia.

Frase tentang optimisme

Optimisme memberi kita ketenangan pikiran di saat-saat yang paling sulit. Tanpa tantangan yang saya hadapi, saya tidak akan belajar. Tanpa penderitaan saya, saya tidak akan bahagia. Tanpa rasa sakit saya, saya tidak akan beristirahat.

Tanpa penyakit saya, saya tidak akan pulih. Tanpa kemiskinan saya, saya tidak akan menjadi kaya. Tanpa kegagalan saya, saya tidak akan berhasil. Setiap awan memiliki hikmahnya. Tubuh sehat meski sakit. Setiap berkah memiliki kesulitan tersembunyi di dalamnya.

Saya tahu bahwa tidak ada yang lebih baik daripada memperbarui harapan untuk kemenangan, dan bahwa kemenangan dicapai melalui ketekunan, kesabaran, dan tekad. Orang yang optimis adalah orang yang ceroboh yang memberi makan ayam betinanya dengan perak hingga ia bertelur emas.

Orang yang pesimis adalah orang yang gelisah yang membuang telur emas karena ia yakin telur itu berisi bom waktu. Seorang yang optimis menatap matamu, seorang yang pesimis menatap kakimu. Aku menghibur diriku dengan harapan dan menyaksikannya Betapa sempitnya hidup tanpa secercah harapan.

Kepercayaan diri dan optimisme itu menular, dan oh, betapa menularnya hal itu. Bila kita tidak optimis, kecerdasan akan menurun. Lakukan tugasmu dan lakukan sedikit lebih banyak lagi dan masa depan akan datang dengan sendirinya.

Kepercayaan diri kita pada hakikatnya adalah kepercayaan pada manusia dan kemampuannya untuk melampaui dirinya sendiri, untuk mengubah dan bertransformasi, dan untuk mengetahui batas-batasnya. Kepercayaan diri ini tidak menghasilkan kesombongan dan keangkuhan, tetapi justru kebanggaan pada manusia dan kemampuannya.

Optimisme adalah seni yang diciptakan oleh jiwa yang percaya pada pertolongan Tuhan. Orang yang paling positif adalah yang paling ramah. Hidup tanpa cinta dan optimisme bukanlah hidup.

Tebarkan semangat harapan dan optimisme di antara sesama manusia dan hiduplah dengan ayat-ayat Al-Qur’an dan hadis Nabi, yang dapat menenangkan hati dan memberi kabar baik tentang masa depan yang menjanjikan bagi bangsa ini. Waspadalah terhadap rasa frustrasi, karena orang yang frustrasi tidak dapat berubah, dan orang yang putus asa tidak dapat menang.

Optimisme adalah keyakinan yang menuntun pada pencapaian. Tidak ada yang dapat dicapai tanpa harapan dan keyakinan. Percaya kepada Allah Subhanahu wata’ala adalah harapan terbaik, dan bersandar kepada-Nya adalah perbuatan yang paling memuaskan.

Seseorang yang tidak memiliki harapan bagaikan tanaman tanpa air, seseorang yang tidak memiliki senyum bagaikan bunga mawar yang tidak harum, dan seseorang yang tidak memiliki iman kepada Allah Azza Wa Jalla bagaikan binatang buas di tengah kawanan yang kejam.

Daripada mengutuk kegelapan, lebih baik nyalakan lilin. Harapan tidak ada hubungannya dengan logika. Pikiran yang kuat selalu penuh harapan, dan selalu memiliki sesuatu untuk diharapkan.

Harapan besar menghasilkan orang-orang hebat. Tak ada keputusasaan dalam hidup, dan tak ada hidup dalam keputusasaan. Ada yang mengeluh karena mawar itu berduri, dan ada pula yang optimis karena ada mawar yang tumbuh di atas duri-durinya.

Jika kita memandang keberadaan dengan optimisme, kita akan melihat keindahan pada semua atomnya. Jika kita merasa pesimis, maka lihatlah bunga mawar. Berikan setiap hari kesempatan untuk menjadi hari terbaik dalam hidup kita.

Perbedaan antara pandangan Islam dan pandangan pesimis adalah bahwa Islam memandang kehidupan sebagaimana mestinya, sementara pesimisme memandang kehidupan sebagaimana adanya.

Segala sesuatu mempunyai cita rasanya sendiri, bahkan kegelapan dan kesunyian dan aku belajar untuk berbahagia dalam keadaan apa pun yang aku alami. Ada kesedihan di hati yang hanya bisa dihilangkan dengan sukacita mengenal Allah Subhanahu wata’ala.

Orang optimis lebih bijaksana.

Pria optimis

Sebuah studi ilmiah baru di Kanada telah menunjukkan bahwa “orang optimis” lebih bijak daripada “orang pesimis,” dan bahwa kepahitan menjauhkan seseorang dari kebijaksanaan karena mencegah mereka mempelajari pelajaran.

Studi tersebut memperkirakan bahwa 5% orang benar-benar dianggap bijak. Peneliti Dolores Bachkar di Universitas Cologne di Montreal mengatakan bahwa kebijaksanaan dan kecerdasan bukanlah hal yang sama, memperkirakan bahwa 5% orang dapat digambarkan sebagai benar-benar bijak.

Wanita optimis

Para peneliti di University of Pittsburgh mempelajari tingkat kematian dan kondisi kesehatan kronis di antara para peserta dalam studi Women’s Health Initiative, yang telah mengikuti lebih dari 100.000 wanita berusia 50 tahun ke atas sejak tahun 1994.

Wanita yang optimis—yang mengharapkan hal-hal baik terjadi, bukan hal-hal buruk—memiliki kemungkinan 14 persen lebih kecil untuk meninggal karena sebab apa pun dibandingkan wanita yang pesimis.

30 persen lebih kecil untuk meninggal karena penyakit jantung setelah delapan tahun masa tindak lanjut dalam studi tersebut. Wanita yang optimis juga cenderung tidak memiliki tekanan darah tinggi, diabetes, atau merokok.

Kesimpulan

Jika kita ingin hidup penuh harapan dan meraih apa yang kita inginkan, Insya Allah kita harus optimis dan menularkan semangat ini kepada orang-orang di sekitar kita. Namun, jika kita pesimis, malas, dan tidak bersemangat, kita hanya akan menuai kemunduran dan hasil akhirnya adalah kerugian.

Oleh karena itu, kita harus membiasakan diri dan hati kita untuk optimis, dan memulai hidup baru yang penuh dengan optimisme dan harapan untuk masa depan yang cerah bagi kita untuk melangkah ke cakrawala yang tak terbatas untuk membangun kehidupan kita dengan cara yang paling indah dan seperti yang kita inginkan. Wallahua’lam.

TikTok/IG: cecep.asmadiredja | LinkedIn: cecepypramana | lynk.id/ceppangeran
.

0Shares

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *