@ Cecep Y. Pramana
Apakah bermimpi itu realistis? Atau ada begitu banyak masalah di dunia ini sehingga kita tidak bisa berharap untuk memimpikan kehidupan yang lebih baik, dan berusaha mewujudkannya?
Sebenarnya, menurut saya, tidak ada yang lebih realistis daripada mimpi yang kita miliki untuk hidup kita. Mimpi menciptakan nilai. Mimpi terhubung dengan bagian diri kita yang hidup, bagian diri kita yang unik dan berharga. Mimpi terhubung dengan hal itu.
Tanpa mimpi, kita tidak memiliki tujuan yang berarti. Tanpa mimpi, sebenarnya, tidak ada masalah. Karena apa sebenarnya masalah itu? Bagaimana kita tahu sesuatu itu masalah? Itu masalah karena menghalangi kehidupan yang kita inginkan.
Nah, apa yang ingin kita jalani? Apa yang mendefinisikan kehidupan yang kita inginkan? Itu adalah impian kita. Itu adalah tujuan dalam diri kita, hal-hal yang penting bagi kita, visi kita tentang bagaimana kehidupan bisa terjadi ketika berada di kondisi terbaiknya.
Itulah mimpi. Mimpi itu tidak realistis? TIDAK! Mimpi adalah inti dari realitas kita. Mimpi adalah standar yang kita gunakan untuk mengevaluasi segala sesuatu, standar yang kita gunakan untuk memutuskan apa yang diinginkan dan apa yang tidak.
Jika demikian, maka inilah kita. Kita berada di dunia yang penuh masalah. Utang. Pengangguran. Penyakit. Perang. Terorisme. Dan seterusnya. Masalah.
Jadi, apa respons terbaik?
Apakah respons terbaik adalah merengek dan menangis? Apakah respons terbaik adalah dengan menyerah karena rasanya begitu berat? Apakah respons terbaik adalah menyalahkan orang lain dan marah karenanya?
Atau… apakah respons terbaik adalah melakukan sesuatu yang positif, meraih ke dalam diri sendiri dan terhubung dengan apa yang benar-benar ingin kita lakukan, dan dengan cara hidup yang benar-benar kita inginkan, dan menemukan cara untuk mewujudkannya?
Menurut saya, respons terbaik adalah memanfaatkan situasi apa pun yang kita hadapi, memanfaatkan dunia tempat kita berada, sebaik-baiknya.
Apakah mimpi itu realistis? saya tak tahu apa pun yang lebih realistis daripada apa yang benar-benar berarti bagi kita. Karena tanpanya, tak ada lagi yang berarti. Realistis bahkan tak punya definisi jika kita tak punya tujuan. Realistis tak berarti jika tak ada yang berarti dalam hidup kita.
Apakah mimpi itu realistis? Tentu saja bagi saya. Mimpi untuk menjalani hidup yang bermakna sebenarnya adalah dasar dari semua realitas yang bisa kita alami. Kita tak bisa bicara untuk orang lain. Tapi bagi kita, mimpi itu benar-benar realistis. Kuharap begitu juga untuk kawanku. Bismillah…
TikTok/IG: cecep.asmadiredja | LinkedIn: cecepypramana | lynk.id/ceppangeran
.