RUMAH PENA MOTIVASI

Ringkasan Kitab Penyakit dan Pengobatan Ibnu Qayyim Al-Jauziyyah

@ Cecep Y. Pramana

Kitab Penyakit dan Pengobatan (Jawaban yang Cukup bagi Mereka yang Bertanya tentang Obat Penyembuh) ditulis oleh Syamsuddin Muhammad bin Abi Bakar bin Ayyub bin Sa’d al-Zar’i al-Dimashqi atau dikenal dengan nama Syeikh Dr. Ibnu Qayyim al-Jauziyyah. Kitab ini terdiri dari satu jilid dengan tujuh ratus lima puluh dua halaman.

Baca juga:
Kitab Jiwa Karya Ibnu Qayyim Al-Jauziyyah
Tentang Kitab Jiwa Ibnu Qayyim Al-Jauziyyah

Dalam buku ini, Ibnu Qayyim membahas masalah-masalah jiwa manusia dan cara-cara untuk memurnikan dan memperbaiki jiwa. Oleh karena itu, Imam Ibnu Qayyim dalam buku ini mengambil pendekatan klarifikasi dosa dan sebab-sebabnya, kemudian mendiagnosis penyembuhan dan pengobatannya dari hukum Islam, Al-Qur’an, dan Sunnah Nabi yang Mulia.

Topik terpenting dalam buku “Penyakit dan Penyembuhan”

Buku Ibnu al-Qayyim, “Penyakit dan Pengobatannya,” mencakup banyak topik, yang paling menonjol adalah sebagai berikut:

Bab Satu
Dalam bab ini, Imam Ibnu Qayyim membahas fakta bahwa setiap penyakit ada obatnya, ketidaktahuan adalah penyakit dan obatnya adalah berdoa, fakta bahwa seluruh Al-Qur’an adalah obatnya, pengobatan dengan Al-Fatihah, alasan-alasan tidak sembuh.

Selain itu, fakta bahwa berdoa adalah salah satu obat yang paling mujarab, ketekunan dalam berdoa, dan musibah-musibah yang menghalangi keampuhan doa. Beliau juga membahas syarat-syarat dikabulkannya doa.

Beliau juga berbicara tentang doa-doa yang kemungkinan besar akan dikabulkan, dan bahwa doa dapat dikabulkan karena keadaan yang menyertainya, bukan karena rahasia dalam lafalnya, dan bahwa doa itu seperti senjata, dan senjata itu didasarkan pada pemukulnya, bukan hanya ujungnya.

Dan bahwa doa, kata Ibnu Qayyim adalah salah satu sebab yang paling kuat, dan beliau juga berbicara tentang keridhaan Allah Subhanahu wata’ala dalam meminta dan menaati-Nya, dan tentang pengaturan balasan atas amal.

Bab Dua
Dalam bab ini, beliau membahas tentang peringatan agar tidak menipu diri sendiri tentang sebab-sebab dengan mengandalkan ampunan Allah dan sejenisnya. Beliau membahas bahwa memiliki pikiran yang baik tentang Allah hanya mungkin melalui ketaatan kepada-Nya, dan bahwa memiliki pikiran yang baik tentang Allah merupakan perbuatan baik itu sendiri.

Ibnu Qayyim juga membahas hadis dan hadis untuk mencegah orang-orang yang bodoh dan tidak taat yang tertipu oleh rahmat Allah Subhanahu wata’ala, dan beliau membahas tipu daya sebagian dari mereka mengenai nikmat yang telah Allah Subhanahu wata’ala berikan kepada mereka di dunia ini.

Beliau juga berbicara tentang orang-orang paling sombong yang tertipu oleh dunia ini dan manfaat langsungnya. Beliau menunjukkan alasan-alasan untuk tidak berbuat baik meskipun yakin akan waktu yang telah ditentukan, perbedaan antara pendapat yang baik dan kesombongan, syarat-syarat pengharapan, setiap orang yang penuh harapan namun takut, dan kebaikan yang hakiki dengan ketakutan yang hakiki.

Ibnu Qayyim berbicara tentang rasa takut para sahabat terhadap diri mereka sendiri dari kemunafikan, dan beliau berbicara tentang kembali menyebutkan obat untuk penyakit, dan beliau berbicara tentang setiap keburukan dan penyakit di dunia dan akhirat yang disebabkan oleh dosa.

Beliau juga berbicara tentang jenis-jenis hukuman yang menimpa individu dan bangsa di dunia ini karena dosa-dosa mereka, dan tentang bahaya dosa bagi seorang hamba dalam agamanya, dunia, dan akhirat. Beliau juga berbicara tentang hilangnya ilmu, hilangnya rezeki, dan kesepian di hati orang yang berdosa.

Bab Tiga
Dalam bab ini, Ibnu Qayyim al-Jauziyyah berbicara tentang singkatnya umur, bahwa dosa melahirkan dosa-dosa serupa, melemahkan kehendak hati, dan menghilangkan keindahan hati, serta tentang bahayanya dosa seorang hamba yang kembali kepada orang lain. Beliau melanjutkan, menjelaskan dampak dosa pada semua tingkatan, dan bahwa dosa dapat mengeluarkan seorang hamba dari lingkaran kebaikan dan dermawan.

Ia juga berbicara tentang bagaimana dosa melemahkan jalan hati menuju Tuhan dan Akhirat, menghilangkan berkah dan mendatangkan malapetaka, dan bahwa dosa menanamkan teror dan ketakutan dalam hati orang yang berdosa dan menyebabkan kesepian yang mendalam dalam dirinya. Wallahua’lam.

Twitter: @CepPangeran | IG/Tiktok: cecep.asmadiredja | LinkedIn: cecep asmadiredja
.

0Shares

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *