Segala puji bagi Allah Swt dan marilah kita selalu panjatkan rasa syukur kepada-Nya, sebab karena Allah Swt kita bisa menjalankan ibadah yang mulia ini, yaitu bulan Ramadhan di hari ke-7, Senin tanggal 18 Maret 2024.
Shalawat serta salam semoga senantiasa tercurah kepada baginda Nabi Muhammad Saw., kepada keluarga, para sahabat, dan sampai kepada kita selaku umatnya di akhir zaman.
Bersyukur kepada Allah SWT karena kita masih dipertemukan dengan bulan Ramadhan, bulan yang sangat mulia dan berharga untuk meraih pahala yang tak terbatas. Kita semua sangat membutuhkan datangnya bulan penyucian diri ini. Ramadhan datang dengan membawa kebaikan dan keberkahan, membawa berita gembira untuk seluruh alam.
Ramadhan adalah bulan yang Allah SWT pilih untuk menjadi saat turunnya kitab dan risalah-Nya. Bulan penghubung antara langit dan bumi. Saat rahmat tercurah dengan lebat, maghfirah mengucur deras, cahaya Islam terpancar ke segala penjuru, dan kebaikan memancar di setiap menit dan detiknya.
Bulan Ramadhan, bulan disyariatkan ibadah puasa yang mempunyai banyak sekali keutamaan. Mempunyai pengaruh yang kuat dan menakjubkan utnuk menjaga anggota tubuh luar dan kekuatan batin di dalam. Menjaga hal-hal yang buruk yang dapat merusak jiwa.
Menguatkan jiwa menuju ketinggian akhlak, kehalusan dan keindahan budi pekerti, kematangan pribadi, kepekaan rasa yang seutuhnya kepada Yang Maha Kuasa. Puasa membebaskan diri dari nafsu yang mengajak kepada hal-hal yang sangat rendah. Menjadikan jiwa kokoh dari nafsu syahwat yang kuat dalam diri.
Dengan berpuasa seorang muslim mengubah rasa ego menjadi cinta dan kasih sayang, rakus menjadi ridha dan qana’ah, liar menjadi sabar, tenang dan terarah dalam ibadah kepada-Nya.
Dengan puasa Ramadhan, maka kebahagiaan dirinya tidak lagi terbatas pada pemuasan nafsu syahwat, memuaskan kebutuhan jasmaninya yang tak pernah berujung. Tetapi lebih dari itu, dengan ibadah puasa kita dapat menikmati kenikmatan yang tiada tara dalam diri.
Ketenangan dan kedamaian jiwa yang luar biasa dan selalu bersama-Nya ke mana pun ia berada. Itulah kelezatan iman yang dapat membawanya kepada bahagia abadi sepanjang masa.
Imam Al-Ghazali menyatakan bahwa puasa itu ada tiga macam tingkatan. Pertama, menahan dari makan, minum dan melakukan hal-hal yang membatalkan. Kedua, menahan diri dan anggota tubuh dari melakukan dosa. Ketiga, menahan hati dan pikiran dari bisikan-bisikan nafsu.
Sudah seharusnya bagi kita ibadah puasa ini tidak hanya sekedar untuk menahan diri dari makan dan minum saja, tapi juga menahan anggota tubuh kita serta hati dan pikiran dari melakukan pelanggaran-pelanggaran.
Bulan Ramadhan merupakan waktu terapi intensif dalam memperbaiki dan menjernihkan hati. Ibadah puasa, shalat tarawih, membayar dan mengeluarkan zakat, infak dan sedekah serta segenap ibadah yang diperintahkan disyariatkan didalamnya merupakan rangkaian program perbaikan diri dan masyarakat.
Bulan Ramadan merupakan waktu yang tepat untuk membuktikan kekuatan menahan keinginan dan perasaan, menjaga lisan dan ucapan, juga sikap dan ketabahan dalam melaksanakan komitmen yang sudah diputuskan. Jangan sampai ibadah puasa Ramadan kita kalah, karena jika kalah bersiaplah untuk kalah di bulan-bulan selanjutnya.
Teruslah untuk selalu berjuang menundukkan nafsu syahwat dan melaksanakan amal-amal kebaikan agar kelak kita bisa keluar dari madrasah Ramadhan sebagai pemenang sejati. Wallahua’lam. (TJP)
Alirkan kebaikan melalui Zakat, Infak dan Shadaqah. Sempurnakan amalan dengan berbagi kepada yang membutuhkan.
Rekening Zakat
a.n Yayasan Ukhuwah Care Indonesia
MANDIRI: 1670055500077
BANK SYARIAH INDONESIA: 7100300014
BANK MUAMALAT: 3050700073
Rekening Infaq
a.n Yayasan Ukhuwah Care Indonesia
MANDIRI: 1670002432085
BANK SYARIAH INDONESIA: 6856647010
BCA: 0663271960
Konfirmasi: wa.me/6281287026443 (Cepy)