@ Cecep Y. Pramana
Malam kemuliaan merupakan malam agung yang telah ditetapkan oleh Allah Subhanahu wata’ala sebagai malam yang sangat agung, dan Dia telah merahasiakan tanggal pastinya dari para hamba-Nya agar mereka dapat berlomba-lomba dan bersungguh-sungguh dalam beribadah di malam-malam terakhir.
Malam kemuliaan memiliki beberapa tanda yang telah disebutkan dalam Sunnah Nabi yang Mulia Muhammad Shalallahu ‘alaihi wasallam, di antaranya sebagai berikut:
Langit cerah dan matahari terbit tanpa sinar
Dimana langit cerah dan tenang, dan cuaca sedang. Tidak dingin dan tidak panas, dan matahari terbit di pagi hari tanpa sinar, menyerupai bulan di malam bulan purnama; Karena Nabi Shalallahu ‘alaihi wasallam bersabda tentang matahari pada saat itu: “Ia akan terbit pada hari itu tanpa sinar apa pun”. (HR Muslim, no. 762).
Sinar: adalah cahaya yang tampak pada permulaan kemunculannya, dan ia bagaikan tali atau palang yang diarahkan kepada orang yang melihatnya.
Keheningan, Ketenangan dan kedamaian pikiran
Serta ketenangan hati dan aktivitasnya untuk menunaikan ketaatan, serta kenikmatan beribadah lebih dari malam-malam lainnya. Hal ini karena para malaikat turun kepada para hamba dengan penuh ketenangan. Allah Subhanahu wata’ala berfirman, “Pada malam itu turun malaikat-malaikat dan malaikat Jibril dengan izin Tuhannya untuk mengatur segala urusan. Malam itu (penuh) kesejahteraan sampai terbit fajar”. (QS Al Qadr: 4-5).
Allah Subhanahu wata’ala memuliakan sebagian hamba-Nya dengan perasaan batin dan rasa yakin yang mendalam bahwa mereka akan sepakat untuk melaksanakan Malam Kemuliaan. Sebagai hasil dari pendekatan mereka kepada Allah Subhanahu wata’ala melalui berbagai ibadah dan ketaatan lainnya.
Dan jika seorang muslim merasakan hal ini, maka doa yang paling utama baginya pada malam itu adalah: “Ya Allah, sesungguhnya Engkau Maha Pemaaf lagi Maha Mulia dan mencintai orang yang meminta maaf, maka ampunilah aku”.
Diriwayatkan dari Sayyidah Aisyah radhiyallahu ‘anha bahwa ia bertanya kepada Nabi Shallallahu ‘alaihi wasallam, “Wahai Rasulullah, jika aku mengetahui malam yang termasuk dalam malam kemuliaan, apa yang harus aku ucapkan di malam itu?” Beliau menjawab, “Katakanlah: “Wahai Allah, Engkau Maha Pemaaf lagi Maha Pemurah dan Engkau mencintai orang yang meminta maaf, maka ampunilah aku”. (HR At Tirmidzi, 3513).
Perasaan damai dan ketenangan batin; Setiap individu dalam sepuluh hari terakhir
Orang-orang yang mengalami malam Lailatul Qadar seringkali merasakan perasaan damai dan ketenangan batin yang luar biasa. Mereka merasa terhubung secara spiritual dengan Tuhan mereka dan merasakan kehadiran-Nya dengan kuat. Perasaan ini menjadi petunjuk bahwa malam tersebut adalah malam yang istimewa.
Berdasarkan hadits Nabi Shalallahu ‘alaihi wasallam, semoga Allah memberkahinya dan memberinya kedamaian, “Aku melihat malam ini, namun aku melupakannya. Maka carilah malam ini di sepuluh malam terakhir, di setiap malam ganjil”. (HR. Muslim, no. 1167).
Kesempatan untuk Bersedekah
Malam Lailatul Qadar sebagai malam di mana pahala amal ibadah dilipatgandakan Allah Subhanahu wata’ala. Oleh karena itu, kesempatan untuk bersedekah dan berbuat kebaikan pada malam tersebut menjadi sangat berarti. Orang-orang yang merasakan dorongan kuat untuk berbagi dengan sesama pada malam tersebut dapat melihat hal ini sebagai petunjuk dari Allah Subhanahu wata’ala.
Ibadah yang terbaik
Umat muslim yang benar-benar mengalami malam Lailatul Qadar seringkali terdorong untuk melakukan ibadah dengan intensif. Mereka merasa dorongan kuat untuk melakukan shalat malam, membaca Al-Qur’an, berdzikir, dan berdoa dengan penuh khidmat. Kebiasaan ibadah yang intensif ini merupakan salah satu tanda dari keberkahan malam tersebut.
Muncul Tanda Kebesaran Allah SWT
Umat muslim yang sangat beruntung bisa jadi mengalami munculnya tanda-tanda kebesaran Allah Subhanahu wata’ala pada malam Lailatul Qadar. Ini bisa berupa mimpi yang penuh makna atau pengalaman spiritual yang mendalam. Munculnya tanda-tanda kebesaran Tuhan seperti ini menjadi petunjuk yang sangat jelas bahwa malam tersebut adalah malam yang istimewa.
Hikmah Mengetahui Tanda-tanda Malam Ketetapan
Banyak hikmah yang bisa diambil dari mengetahui tanda-tanda Malam Kemuliaan Allah Subhanahu wata’ala, diantaranya:
- Mengetahui tanda-tanda khusus Malam Lailatul Qadar akan mendatangkan kegembiraan di hati seorang muslim jika ia menghidupkan malam itu dengan amal saleh dan ibadah. Seorang muslim bersyukur kepada Allah Subhanahu wata’ala yang telah memberikan taufik kepadanya untuk melaksanakannya, dan ia juga merasa bertanggung jawab jika ia lalai dalam melaksanakannya.
- Mengetahui Malam Kemuliaan merupakan kabar gembira bagi umat Islam, karena pada malam itu pahala dan balasannya akan berlipat ganda. Ibadah di dalamnya bisa setara dengan ibadah seumur hidup seseorang.
- Tanda-tanda ini adalah bukti kebenaran Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wasallam dalam apa yang dia sampaikan kepada kita.
Keutamaan Malam Lailatul Qadar
Malam Lailatul Qadar merupakan salah satu malam yang dikhususkan Allah Subhanahu wata’ala untuk umat Nabi Muhammad Shalallahu ‘alaihi wasallam. Allah Subhanahu wata’ala telah melebihkan Malam Lailatul Qadar atas malam-malam lainnya, dan mengerjakan kebaikan pada malam ini tidak seperti mengerjakan kebaikan pada malam-malam lainnya. Satu kebaikan yang dilakukan pada bulan ini lebih baik dari satu kebaikan yang dilakukan pada seribu bulan selain bulan ini.
Turunnya surah yang lengkap tentang keutamaannya
Surah ini dinamai berdasarkan surah ini, dan Al-Qur’an Suci diturunkan di dalamnya. Malaikat Jibril dan para malaikat lainnya turun ke bumi di dalamnya, dan mereka tinggal di sana, menanggapi doa orang-orang yang berdoa hingga fajar. Allah Subhanahu wata’ala berfirman: “Para malaikat dan Ruh turun di dalamnya dengan izin Tuhan mereka untuk setiap urusan”. (QS Al Qadr: 3).
Malam yang damai dan aman
Artinya, Allah telah menetapkan kebaikan dan keselamatan di dalamnya. Allah Subhanahu wata’ala berfirman, “Kesejahteraan itu sampai terbit fajar”. (QS Al Qadr: 5).
Pengampunan dosa yang besar
Karena shalat malam yang dilakukan mengharapkan keridhaan Allah Subhanahu wata’ala merupakan sebab diampuninya dosa-dosa yang telah lalu, maka Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda, “Barangsiapa yang shalat malam Lailatul Qadar karena iman dan mengharapkan pahala, maka akan diampuni dosa-dosanya yang telah lalu”. (HR Bukhari, no. 1901).
Alasan menyebutnya Malam Kemuliaan
Para ulama menyebutkan beberapa alasan mengapa malam kemuliaan itu dinamakan dengan nama ini, di antaranya:
- Untuk menunjukkan pentingnya hal tersebut. Takdir berarti kehormatan.
- Untuk memperkirakan dan menuliskan apa yang akan terjadi pada tahun itu, Tuhan Yang Maha Esa.
- Karena besarnya pahala dan nilai ibadah pada malam tersebut, maka disebutkan dalam hadits: “Barangsiapa yang shalat pada malam kemuliaan karena iman dan mengharap pahala, maka akan diampuni dosa-dosanya yang telah lalu”. (HR Bukhari, no. 1901).