@ Cecep Y. Pramana
Mengapa ketika kita benar-benar membutuhkan lebih banyak bisnis, tapi bisnis tersebut sangat sulit ditemukan; dan ketika kita tidak membutuhkan bisnis baru, tapi bisnis tersebut tampaknya datang dari segala arah? Siapa pun yang bekerja di posisi penjualan atau menjalankan bisnis mungkin pernah mengalami hal ini.
Ketika kita memiliki banyak bisnis, dan segala sesuatunya berjalan dengan baik, maka kita secara alami menarik orang kepada kita. Semua aktivitas kita membangkitkan lebih banyak aktivitas. Kita lebih percaya diri, dan orang-orang pasti dapat merasakannya. Tidak ada yang berhasil seperti kesuksesan.
Banyak orang beroperasi dari perspektif kebutuhan. Mereka mencoba menggunakan kebutuhan mereka sendiri sebagai cara untuk meyakinkan orang untuk berbisnis dengan mereka. Itu adalah resep untuk kegagalan. Tidak seorang pun ingin membeli dari seseorang yang putus asa.
Jangan meminta atau mengharapkan orang untuk mengasihani kita. Kita mungkin menemukan beberapa orang yang akan melakukannya, tetapi rasa kasihan adalah hal terakhir yang kita inginkan. Rasa kasihan adalah salah satu hal yang paling merendahkan yang dapat kita alami.
Ketika kita menerima rasa kasihan, maka kita mengakui kepada diri sendiri dan orang lain bahwa semua harapan telah hilang. Pola pikir seperti itu tidak akan membawa kita terlalu jauh.
Jauh lebih baik menerima tantangan daripada dikasihani. Tantangan memaksa kita untuk tumbuh, membangun, menciptakan, dan unggul. Tantangan dapat memotivasi. Tantangan dapat mengajarkan kita keterampilan baru dan membantu kita menjalin kontak baru.
Tantangan membangun kepercayaan diri dan kompetensi. Carilah tantangan, kerahkan upaya untuk menghadapi tantangan, dan kita akan segera memiliki lebih banyak bisnis daripada yang dapat kita tangani. Bismillah..
Twitter: @CepPangeran | IG/Tiktok: cecep.asmadiredja | LinkedIn: cecepypramana | lynk.id/ceppangeran
.