@ Cecep Y. Pramana
Kata pertama yang diturunkan dari Kitab Allah kepada Nabi-Nya Muhammad Shalallahu ‘alaihi wasallam adalah kata “Iqra”, dan ini menunjukkan pentingnya membaca bagi manusia, karena membaca adalah kehidupan, pembentuk pikiran, dan yang menggerakkan kita dari ketidaktahuan menuju pengetahuan. Allah Subhanahu wata’ala berfirman: “Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu yang menciptakan!”. (QS Al=’Alaq: 1)
Pembaca membangun komunitas
Membaca memiliki manfaat yang luar biasa. Membaca memperkaya pengetahuan dan karya sastra seseorang, menghilangkan stres dan kelelahan, terutama jika ia membaca karya sastra dan novel, serta mengembangkan keterampilan menulis dan kemampuan berpikir analitis dengan menganalisis informasi dan menghubungkannya.
Membaca juga mengembangkan dan mengaktifkan daya ingat, serta memotivasi seseorang untuk meraih keunggulan dalam bidang ilmu pengetahuan dan studi. Selain itu, ia menjauhkan individu dari dosa-dosa yang disebabkan oleh waktu luang. Akibatnya, kebaikan merajalela di masyarakat, tanpa kebodohan, tanpa amoralitas, dan tanpa energi masa muda yang terbuang sia-sia.
Selain itu, masyarakat akan mencapai kemajuan intelektual dan budaya berkat generasi muda yang gemar membaca. Ada pepatah yang mengatakan: “Buku adalah jendela tempat kita memandang dunia”.
Seseorang yang membaca memiliki kehidupan intelektual yang lebih panjang daripada yang tidak. Siapa pun yang membaca buku seolah telah menghayati pengalaman sang penulis secara utuh. Oleh karena itu, membaca adalah pahala berharga yang diberikan seseorang kepada dirinya sendiri; agar ia menjadi orang berbudaya yang memetik mawar dari setiap kebun.
Membaca ibarat taman mawar yang dipenuhi bunga-bunga berwarna-warni dengan aroma yang harum. Siapa pun yang membaca dapat mencium semua aroma ini, dan itu mengisi jiwanya dengan energi dan motivasi positif.
Ketidaktahuan adalah kegelapan. Ia adalah kebalikan dari pengetahuan yang dibutuhkan oleh membaca. Ia juga merupakan penyebab keterbelakangan dan kemunduran bangsa. Ketidaktahuan menciptakan masalah, memperburuknya, dan mempersulit penyelesaiannya.
Ia menyebabkan kehidupan merosot dan tak pernah maju, dan terus terbebani oleh keterbelakangan, yang sama sekali tidak bermanfaat bagi umat manusia. Sebaliknya, ia menyebabkan kehidupan menjadi rumit dan bergerak menuju keburukan di segala aspek: sosial, politik, kesehatan, ekonomi, dan lainnya.
Membaca itu penting untuk pikiran.
Membaca penting untuk mengembangkan dan meningkatkan keterampilan mental, selain untuk mengasah kepribadian. Seseorang harus mengalokasikan sebagian waktunya untuk membaca apa yang sesuai dengan minat dan keinginannya, karena membaca adalah makanan bagi pikiran dan jiwa.
Darinya, seseorang belajar moral dan cara berinteraksi dengan orang lain, serta memahami budaya lain, dan membawa kita ke dunia lain yang menyenangkan dan indah yang penuh dengan kebijaksanaan, dan buku selalu menjadi teman setia.
Membaca juga meningkatkan kecerdasan dan pemahaman. Semakin banyak pengetahuan, semakin tinggi pula tingkat kecerdasannya. Membaca mendorong pikiran untuk memahami fakta dan memikirkan apa yang benar dan baik, membawa kenyamanan bagi jiwa dan pikiran, serta membukanya.
Membaca mengembangkan kreativitas
Kesimpulannya, membaca menumbuhkan kreativitas setiap individu dan meningkatkan kesadaran akan banyak hal. Membaca merupakan sumber pengetahuan dan pembelajaran, serta memiliki dampak yang mendalam bagi individu dan masyarakat, dengan memberikan wawasan tentang masa kini dan meningkatkan kemampuan untuk merencanakan masa depan. Membaca merupakan cara untuk mengekspresikan diri tentang kemanusiaan, alam semesta, juga bersyukur atas nikmatnya dan segala detailnya. Bismillah..
TikTok/IG: cecep.asmadiredja | LinkedIn: cecepypramana | lynk.id/ceppangeran
.