RUMAH PENA MOTIVASI

Nikmat Allah SWT, Bagaimana Manusia Bersikap

Dan jika kamu menghitung nikmat Allah, niscaya kamu tidak akan mampu menghitungnya. Sungguh, manusia itu sangat zhalim dan sangat mengingkari (nikmat Allah)“. (QS Ibrahim: 34).

Sejatinya nikmat itu semuanya dari Allah Ta’ala dan sangat banyak sekali, manusia tidak ada yang bisa menghitungnya satu persatu.

Nikmat hidup, nikmat penciptaan sebagai manusia, nikmat pedoman hidup, nikmat sehat, nikmat udara, nikmat berpasangan, nikmat air, nikmat matahari, nikmat siang malam dan banyak sekali yang tidak dapat terhitung.

Lalu, apakah nikmat yang banyak itu mengantarkan manusia beriman kepada Allah SWT dan ajaran Islam serta bersyukur atas semua nikmat tersebut dengan menjalankan ajaran Islam? Ataukah manusia tersebut zhalim dan kufur?

Berdasarkan Al-Qur’an surat Ibrahim ayat 34 di atas, maka terkait dengan nikmat Allah, manusia terbagi menjadi tiga:

  1. Mengingkari terhadap nikmat. Tidak mengakui nikmat datangnya dari Allah SWT. Merasa segala sesuatunya dari kehebatan dirinya, baik ilmu, harta atau kekuasaan. Hal ini seperti Firaun dan Qorun serta kebanyakan orang.
  2. Zhalim terhadap nikmat. Mengetahui bahwa nikmat itu dari Allah SWT, tetapi lalai dan kurang bersyukur, tidak mensyukuri secara sebenarnya atau menggunakan nikmat itu untuk memuaskan keinginan dan syahwatnya serta bergelimang dalam kemaksiatan.
  3. Bersyukur terhadap nikmat. Mengakui nikmat itu datangnya dari Allah SWT, lalu mensyukurinya dengan lisan dan amal sesuai agama Islam agar mendapat ridha Allah SWT.

Semoga kita menjadi orang yang beriman kepada Allah SWT, dan senantiasa bersyukur atas nikmat-Nya, sehingga Allah akan menambah nikmat-Nya sampai pada puncak kenikmatan yaitu dimasukkan ke dalam surga dan dibebaskan dari api neraka. Amiiin.

.

0Shares

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *