@ Cecep Y Pramana
Pahala bersedekah di bulan Ramadhan dilipatgandakan dibandingkan bulan lainnya. Ini adalah musim kebaikan dan berkah. Karena itu, Nabi Shallallahu ‘alaihi wasallam adalah orang yang paling dermawan dalam bersedekah, dan dialah yang paling dermawan di bulan Ramadhan
Sebagaimana diriwayatkan oleh Imam Bukhari dalam Shahih-nya dari Abdullah bin Abbas radhiyallahu ‘anhu, “Nabi Shallallahu ‘alaihi wasallam adalah orang yang paling dermawan dalam bersedekah, dan dialah yang paling dermawan di bulan Ramadan, ketika Jibril menemuinya. Malaikat Jibril selalu menemuinya setiap malam di bulan Ramadhan hingga malam itu berlalu. Nabi Shallallahu ‘alaihi wasallam pun membacakan Al-Qur’an kepadanya. Ketika malaikat Jibril menemuinya, dialah yang lebih dermawan dalam bersedekah daripada angin yang bertiup”. (HR Bukari)
Yang dimaksud dengan kedermawanan dalam hadits sebagaimana dijelaskan oleh Imam Ibnu Hajar rahimahullah adalah; memberikan semua yang kita butuhkan kepada siapa pun yang kita butuhkan. Dengan kata lain, kedermawanan bersifat lebih umum dan menyeluruh daripada amal.
Selain hal tersebut di atas, rahmat yang Allah Subhanahu wata’ala jadikan di bulan Ramadhan adalah dua kali lipat rahmat di bulan lainnya. Oleh karena itu, hukum Syariah mendorong umat Islam untuk lebih banyak bersedekah selama bulan Ramadan. Dengan mengeluarkan dana untuk orang yang membutuhkan, keluarga, dan kerabat.
Dengan harapan memperoleh pahala dan balasan yang besar, sebagaimana keutamaan sedekah di bulan Ramadhan tampak jelas, yakni datangnya di waktu-waktu tertentu, yang di dalamnya Allah Subhanahu wata’ala telah memberikan keistimewaan kepada amal-amal saleh dan ibadah-ibadah lainnya serta telah menetapkan baginya pahala yang berlipat ganda.
Karena itu, sebagian ulama memperbolehkan memajukan tanggal pembayaran zakat yang wajib dibayarkan dan mengeluarkannya di bulan Ramadhan. Karena keutamaan waktu dan pentingnya waktu di bulan Ramadhan.
Keutamaan Bersedekah di Bulan Ramadhan dan Buah-Buahannya
Dianjurkan bagi umat Islam untuk bersedekah di bulan Ramadhan, dan anjuran ini ditekankan pada sepuluh hari terakhir Ramadhan. Mengenai banyaknya buah yang dihasilkan dari hal tersebut, sebagaimana disebutkan di bawah ini:
Di antara sebab mengusir bisikan setan, Nabi Shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “Tidaklah sempurna sedekah seseorang sebelum ia membebaskan darinya janggut tujuh puluh setan”. (Diriwayatkan oleh Al-Suyuti, dalam Al-Jami’ Al-Sagheer, dari Buraydah bin Al-Husaib Al-Aslami, nomor: 8105)
Maka sedekah menunjukkan keikhlasan niat, dan menunjukkan bahwa apa yang diberikan seorang muslim tidak lain hanyalah sarana untuk meraih keridhaan Allah Subhanahu wata’ala. Perlu diketahui bahwa sedekah itu meliputi beberapa bentuk, di antaranya: “Memberi makan orang miskin, anak yatim, dan tawanan perang. Sesungguhnya kami memberi makan kamu hanya karena mengharapkan keridhaan Allah semata. Kami tidak menghendaki balasan dan ucapan terima kasih darimu”. (QS. Al-Insan: 8-9)
Nabi Shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda, “Barangsiapa memberi makanan kepada orang yang berpuasa, maka baginya pahala seperti orang tersebut, tanpa dikurangi sedikit pun dari pahala orang yang berpuasa itu”. (HR. At Tirmidzi no. 807)
Membersihkan harta dan jiwa, serta meraih pertumbuhan dan peningkatan harta. Allah Subhanahu wata’ala berfirman, “Ambillah zakat dari sebagian harta mereka, untuk membersihkan dan mensucikan mereka dengan zakat itu, dan berdoalah untuk mereka. Sesungguhnya doa kamu itu menjadi ketenteraman bagi mereka. Dan Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui”. (QS. At Taubah: 103)
Imam Muslim juga meriwayatkan dalam Shahih-nya dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu bahwa Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda, “Sedekah tidaklah mengurangi harta dan Allah tidak menambah ampunan seorang hamba kecuali dengan kemuliaan. Tidaklah seseorang merendahkan diri karena Allah kecuali Allah akan mengangkat derajatnya”. (HR. Muslim no.2588).
Mendatangkan kegembiraan ke dalam hati orang lain merupakan salah satu amal saleh terbaik yang dapat dilakukan seorang Muslim untuk orang lain. Memperluas rezeki dan meraih keberkahan di dalamnya. Allah Subhanahu wata’ala berfirman; “Dan apa saja yang kamu nafkahkan, niscaya Dia akan menggantinya dan Dia adalah sebaik-baik pemberi rezeki”. (QS. Saba: 39).
Meraih apa yang telah Allah Subhanahu wata’ala persiapkan untuk beramal di akhirat nanti. Karena Allah Subhanahu wata’ala akan menaunginya dan melindunginya dari terik matahari. Hal ini telah dijelaskan dalam Shahih Bukhari dari sabda Nabi Shallallahu ‘alaihi wasallam: “Ada tujuh golongan yang akan dinaungi Allah di bawah naungan-Nya pada hari kiamat, yaitu pada hari yang tidak ada naungan selain naungan-Nya, yaitu: (Seorang laki-laki yang bersedekah lalu menyembunyikannya agar tangan kirinya tidak mengetahui apa yang diperbuat oleh tangan kanannya)”. (HR Bukhari no. 6806).
Hikmah dibalik bersedekah di bulan Ramadhan
Hikmah di balik bersedekah di bulan Ramadhan adalah bahwa hal itu merupakan bentuk kebaikan kepada orang kurang mampu (miskin) dan orang lain yang membutuhkan, juga membantu mereka dengan sarapan dan sahur. Memberi di bulan Ramadhan adalah sesuai dengan kehendak Allah Subhanahu wata’ala dalam memberi.
Dari Abu Hurairah, Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “Jika malam pertama Ramadhan tiba, ada yang berseru: ‘Hai orang yang mencari kebaikan, majulah, dan wahai orang yang mencari keburukan, berhentilah’. Dan Allah telah membebaskan mereka dari api neraka, dan itu terjadi setiap malam”. (HR At Tirmidzi).