RUMAH PENA MOTIVASI

[23 Ramadhan] Amal Terbaik di Sepuluh Hari Terakhir Bulan Ramadhan

@ Cecep Y. Pramana

Melaksanakan shalat malam bulan Ramadhan, termasuk shalat Tarawih, terutama pada sepuluh hari terakhir bulan Ramadhan, merupakan keutamaan yang besar, apalagi jika bertepatan dengan malam kemuliaan, yang di sisi Allah Subhanahu wata’ala lebih baik dari seribu bulan.

Karena berdirinya shalat malam tersebut merupakan sebab diampuninya dosa-dosa, maka Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “Barangsiapa berdiri pada malam kemuliaan karena iman dan mengharap pahala, maka akan diampuni dosa-dosanya yang telah lalu”. (HR Bukhari, no. 35).

Bagi yang berdiri di masjid pada malam-malam tersebut dianjurkan untuk bersabar hingga selesainya imam, dan tidak tergesa-gesa menyelesaikan shalatnya di hadapan imam, sebagaimana sabda Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam, “Barangsiapa yang berdiri bersama imam hingga ia pergi, maka baginya pahala shalat semalam suntuk”. (HR At Tirmidzi, no. 806).

Permohonan dan peringatan

Pintu-pintu surga dibuka pada bulan suci Ramadhan. Terbukanya pintu-pintu surga menandakan banyaknya kebaikan yang turun dan cepatnya amal saleh yang naik ke surga, termasuk doa-doa yang dikabulkan. Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “Allah memiliki orang-orang yang dimerdekakan-Nya setiap siang dan malam, dan bagi setiap hamba-hamba-Nya ada doa yang dikabulkan”. (HR Ahmad, no. 7443).  

Dianjurkan untuk memperbanyak doa di malam Lailatul Qadar. Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam telah mengajarkan Aisyah radhiyallahu ‘anha untuk membaca doa di malam Lailatul Qadar: “Ya Allah, Engkau Maha Pemaaf dan Engkau mencintai orang yang meminta maaf, maka maafkanlah aku”. (HR At Tirmidzi, no. 3513). Seorang muslim dibolehkan berdoa untuk kebaikan dunia dan akhirat, baik untuk dirinya sendiri maupun orang lain.

Membaca dan merenungkan Al-Qur’an

Hendaknya setiap muslim bersemangat memperbanyak bacaan Al-Qur’an di penghujung bulan Ramadhan dan menyisihkan sebagian untuk dirinya yang dapat diamalkan sepanjang bulan suci ini. Karena dengan membaca dan mempelajari Al-Qur’an dapat menumbuhkan dan merangsang jiwa seorang muslim untuk beramal shaleh dan memudahkannya dalam melaksanakannya, seperti bersedekah dan amal shaleh lainnya.

Khususnya mereka yang hafal Al-Qur’an, karena merekalah yang paling berhak atas keistimewaan yang mulia ini. Diriwayatkan dari Ibnu Abbas radhiyallahu ‘anhu bahwa, “Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam adalah orang yang paling dermawan, dan paling dermawan di bulan Ramadhan ketika bertemu dengan Malaikat Jibril yang setiap malam di bulan Ramadhan selalu menemuinya dan mempelajari Al-Qur’an bersamanya”. (HR Bukhari, no. 6).

Melakukan kebaikan

Memasuki sepuluh hari terakhir bulan Ramadhan merupakan salah satu kesempatan terbesar untuk menambah pahala, melipatgandakan amal shaleh, dan masuk surga. Umat Islam yang berakal sehat hendaknya memanfaatkan kesempatan ini.

Hendaknya ia memperbanyak amal shaleh, sebagaimana yang telah dicontohkan oleh Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wasallam di bulan Ramadhan agar memperbanyak dan memperbanyak amal shaleh. Pada sepuluh hari terakhir bulan Ramadan, ia biasa membaca Al-Qur’an, shalat, menunaikan zakat, beramal shaleh, dan melaksanakan shalat malam.

Nabi Shallallahu ‘alaihi wasallam biasa mengkhususkan Ramadhan dengan cara yang tidak pernah beliau khususkan untuk ibadah dan amal saleh di bulan lainnya. Dianjurkan bagi seseorang untuk berbuat baik kepada keluarga dan kerabatnya di bulan Ramadhan tanpa berlebihan, dan memuliakan tetangganya, terutama di sepuluh hari terakhirnya.

Berikut ini adalah pernyataan tentang beberapa amal saleh dan saleh yang dianjurkan untuk dilakukan di sepuluh hari terakhir Ramadhan:  

Meningkatkan amal 

Telah ditetapkan dari Ibnu Abbas radhiyallahu ‘anhu bahwa dia berkata: “Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam adalah orang yang paling dermawan. Dia paling dermawan di bulan Ramadhan, yaitu ketika bertemu dengan Jibril. Dia menemuinya di setiap malam Ramadhan dan mempelajari Al-Qur’an bersamanya”. (HR Bukhari, no. 6).

Banyaknya amal saleh dan ketaatan di bulan Ramadhan, khususnya membaca Al-Qur’an yang mulia, adalah pencerah jiwa. Kedermawanan dalam syariah; Kedermawanan adalah memberikan apa yang menjadi haknya kepada siapa pun yang berhak menerimanya.

Kedermawanan lebih umum daripada sedekah dan zakat, karena mencakup semua jenis pengeluaran, terutama karena Ramadhan penuh dengan berkah dan banyak berkah dari Allah Subhanahu wata’ala kepada hamba-hamba-Nya yang tidak terukur dan tidak terhitung.

Menjaga hubungan kekerabatan

Salah satu amalan terbaik di bulan Ramadhan dan waktu-waktu lainnya adalah menjaga tali silaturahmi. Karena hubungan dengan Allah Subhanahu wata’ala tergantung padanya. Maka barangsiapa yang menyambung tali silaturahmi, maka Allah Subhanahu wata’ala akan menyambung tali silaturahmi dengan rahmat-Nya.

Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda, “Allah menciptakan makhluk, dan setelah selesai, rahim itu berdiri dan memegang tangan kanan Yang Maha Penyayang. Allah berkata kepadanya: ‘Berhentilah!’ Rahim itu berkata: ‘Inilah tempat orang yang berlindung kepada-Mu dari pemutusan hubungan.’ Allah berfirman: ‘Tidakkah engkau ridha bahwa aku menyambung tali silaturahmi dengan orang-orang yang menyambung tali silaturahmi denganmu dan memutuskan tali silaturahmi dengan orang-orang yang memutuskan tali silaturahmi denganmu?’ Rahim itu berkata: ‘Ya, ya Rabb!’ Allah berfirman: ‘Kalau begitu, lakukanlah itu”. (HR Bukhari, no. 4830).

Lebih baik menggabungkan antara keutamaan bersedekah dan menyambung tali silaturahmi. Hal ini dilakukan dengan bersedekah kepada kerabat yang membutuhkan, maka pahalanya berlipat ganda: Pahala sedekah dan pahala menyambung silaturahmi.

Memberi makan makanan

Ada hubungan erat antara Ramadhan, puasa dan memberi makan orang; Hal ini karena Ramadhan merupakan bulan puasa dan menahan diri dari makan. Memberi makan orang lain pada waktu berbuka puasa merupakan salah satu ibadah yang sangat utama. Barangsiapa yang memberi makan orang yang berpuasa maka ia akan mendapatkan pahala yang sama dengan pahala orang tersebut.

Sebagaimana sabda Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam,Barangsiapa yang memberi makan orang yang berpuasa maka ia akan mendapatkan pahala yang sama dengan pahala orang yang berpuasa itu, tanpa mengurangi pahala orang yang berpuasa itu sedikit pun”. (HR At Tirmidzi, no. 807).

0Shares

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *